Rabu, 01 Maret 2017

GLUKOSA



PEMBAHASAN

A.  Glukosa
Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa, D-glukosa, atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan. Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
https://lordbroken.files.wordpress.com/2013/06/060513_0656_karbohidrat33.png?w=590Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam glukosa terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi yang tetap, yaitu diantara 70-100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah ini dapat bertambah setelah makan makanan bersumber karbohidrat, namun kira-kira setelah 2 jam jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah.







Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi fotosintesis, reaksi yang terjadi yaitu antara karbondioksida dengan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Glukosa yang dihasilkan terus digunakan untuk pembentukan amilum atau selulosa.


Text Box: Sinar matahari
 
Text Box:   Klorofil      6CO2 + 6H2O                                             C6H12O6 + 6O2
Amilum terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang membentuk rantai lurus maupun bercabang dengan melepas molekul air.
n  C6H12O6                                                  (C6H10O5)n + n H2O
(n = bilangan yang  besar)
Dalam dunia perdagangan dikenal sirup glukosa, yaitu suatu larutan glukosa yang sangat pekat, sehingga mempunyai viskositas atau kekentalan yang tinggi. Sirup glukosa ini diperoleh dari amilum melalui proses hidrolisis dengan asam.
Seperti karbohidrat pada umumnya, monosakarida mengandung atom karbon kiral yaitu atom karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda pada masing-masing lengannya, sehingga dapat membentuk bayangan cermin antara konfigurasi satu dengan yang lainnya. Sifat atom karbon inilah yang menjadi dasar pemberian tanda D dan L pada monosakarida. Huruf D yang terlihat pada nama gula seperti D-glukosa merupakan singkatan dan kata dekstro dan L dan kata levo. Biasanya huruf D atau L ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk L merupakan bayangan cermin dari bentuk D. Pemberian nama D atau L berdasarkan penulisan rumus bangun gliseraldéhida menurut Fischer. Bila gugus hidroksil pada karbon nomor 2 (di tengah) pada sebuah molekul gliseraldehida terletak sebelah kanan, dinamakan D dan bila berada di sebelah kiri dinamakañ L. Di alam, kebanyakan monosakarida terdapat dalam bentuk dektro, jarang sekali dalam bentuk levo, kecuali L-fukosa, L-arabinosa dan L-xilosa.
https://lordbroken.files.wordpress.com/2013/06/060513_0656_karbohidrat43.png?w=590
D-Glukosa merupakan monosakarida yang berbentuk cincin. Suatu petunjuk bahwa d-glukosa mempunyai struktur cincin adalah bahwa senyawa ini mempunyai dua bentuk dengan sifat-sifat yang sedikit berbeda. Jika D-Glukosa dikristalkan dari air, dihasilkan bentuk yang disebut yang mempunyai rotasi spesifik =  +112,2. Jika D-Glukosa dikristalkan dari piridin, dihasilkan , dengan =  +18,7.[1]
https://lordbroken.files.wordpress.com/2013/06/060513_0656_karbohidrat53.png?w=590
Glukosa adalah zat yang ada di dalam darah yang asalnya dari karbohidrat di dalam makanan maupun minuman yang setiap hari kita konsumsi, jadi dapat dikatakan bahwa asal glukosa adalah dari luar tubuh kita. Glikogen adalah bentuk setelah glukosa disimpan di dalam tubuh dan glikogen ini berada di otot rangka tubuh  serta organ hati. Somastostasin, glucagon dan insulin adalah sejumlah faktor utama yang memengaruhi jumlah glukosa pada tubuh dan hormon-hormon tersebut adalah yang kelenjar pankreas produksi selama ini
1.    Manfaat Glukosa
Meski glukosa kerap dikaitkan dengan penyakit serius semacam diabetes, glukosa sendiri asalkan dikonsumsi menurut kebutuhan harian yang normal, tidak lebih dan tidak kurang, dapat bermanfaat bagi tubuh. Di bawah ini adalah sejumlah manfaat yang bisa tubuh kita rasakan:
a.    Sebagai Penyedia Tenaga
Selain karbohidrat serta lemak dan protein, glukosa pun menjadi zat penting dalam menyediakan energi yang besar di mana tubuh akan memanfaatkannya sebagai bahan bakar proses fermentasi, respirasi anaerobic, dan respirasi aerobic. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa mengonsumsi yang manis-manis akan memberikan tenaga lebih pada tubuh dan ada sekitar 3,755 kkal yang akan digunakan tubuh dengan melakukan respirasi aerobic.
b.    Sebagai Pendukung Proses Metabolisme
Untuk proses metabolisme pada tubuh supaya lancar dan sempurna, glukosa turut memegang peranan penting karena memang tubuh menggunakannya agar proses metabolisme berjalan baik. Aliran glukosa di dalam darah dapat terserap secara langsung ke jaringan dan sel-sel tubuh sebagai sumber tenaga utama tadi. Ada sebagian glukosa yang tubuh tak gunakan sebagai bahan sumber tenaga, dan glukosa tersebut alirannya akan melaju ke organ hati yang bakal disimpan dalam bentuk lemak di bagian otot serta glikogen di dalam tubuh.
c.    Sebagai Bahan Bakar Otak
Penting untuk diketahui bahwa perkembangan sel-sel darah merah, neuron serta otak hanya membutuhkan glukosa untuk tenaga dan apabila sewaktu-waktu asupan karbohidrat tak terpenuhi dengan baik, stok glikogenlah yang akan ditarik oleh tubuh kita untuk mendukung fungsi otak. Saat glikogen tadi gagal, tubuh pun kemudian akan menghasilkan glukosa dengan memecah jaringan otot. Untuk mencegah adanya gangguan maupun kerusakan otot, penting untuk kita memenuhi kebutuhan karbohidrat paling tidak 50-100 gram setiap harinya.
d.   Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Pada proses fisiologis, seperti halnya pengaturan suhu tubuh, glukosa pun punya peran vital yang tak bisa diabaikan. Setengah dari energi yang tubuh perlukan akan kemudian dipasok oleh karbohidrat serta glukosa yang tersimpan di mana kita menyebutnya dengan istilah glikogen. Inilah salah satu fungsi utama glukosa menurut yang dinyatakan oleh Oklahoma State University Cooperative Extension Service.
e.    Sebagai Analit pada Proses Tes Darah
Pada setiap tes darah, glukosa ini rupanya adalah analit. Normalnya, kadar glukosa yang ada pada amnusia adalah sekitar 70-100 miligram pada setiap 100 ml darah dan ketika seseorang mendapat asupan karbohidrat lebih banyak serta sumber makanan yang mengandung gula, kadar glukosa dipastikan akan bertambah. Kadar gula akan kembali normal 2 jam setelah seseorang makan di mana ini pengecualian untuk para penderita diabetes melitus dipicu oleh kadar glukosa mereka yang bisa sampai 130 mg lebih pada setiap 100 ml darah.
f.     Memperbaiki dan Memulihkan Otot
Glukosa rupanya sangat vital dalam perbaikan dan pemulihan otot terutama setelah otot bekerja banyak ketika kita berolahraga. Kalau biasanya protein adalah zat yang tampak begitu penting untuk kinerja otot, glukosa yang berasal dari karbohidrat pun sangat baik karena otot mendapatkan energi dari glukosa ini. Maka dari itu mengonsumsi karbohidrat serta protein sangat dianjurkan apalagi bagi yang terbilang rutin melakukan latihan. Setelah latihan, semakin cepat tubuh memperoleh glukosa di dalam aliran darah, otot pun akan makin cepat dalam proses perbaikannya sehingga kekuatannya pun bertambah.
2.    Efek Kekurangan Glukosa
Sebegitu pentingnya peranan glukosa di dalam tubuh, jadi jika sampai asupan glukosa terlalu rendah pun jelas akan memberikan efek tak baik bagi tubuh. Berikut sejumlah efek yang harus diwaspadai dan sebaiknya dicegah ketika kita kekurangan kadar gula di dalam darah.
a.    Cepat Lelah
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa glukosa adalah penyedia energi bagi tubuh, maka otomatis tanpa adanya glukosa atau saat tubuh kekurangan glukosa tubuh menjadi mudah lelah. Bahan bakar yang seharusnya tersedia di dalam tubuh berkurang sehingga kita pun tak akan tahan apabila harus melakukan aktivitas seperti biasanya. Itulah alasan mengapa glukosa tak boleh sampai kurang di dalam darah kita.
b.    Kelaparan
Kelaparan sudah pasti terjadi pada seseorang yang memiliki gula darah yang rendah dan ini merupakan efek yang tidak boleh diabaikan. Kelaparan adalah sumber dari cepat lelahnya tubuh saat beraktivitas karena tenaga yang dikeluarkan akan cepat habis juga. Tak hanya tenaga, nutrisi pun juga berkurang sehingga akan memicu gangguan lambung, seperti halnya penyakit maag yang akan memunculkan gejala rasa perih.

c.    Mudah Lemas
Ketika tubuh kelaparan, tak punya tenaga dan cepat merasa lelah, tubuh juga akan gampang lemas karena tubuh pada dasarnya tak memiliki bahan bakar yang cukup, sedangkan bahan bakar datangnya dari gula darah. Rendahnya bahan bakar pada tubuh ini akan memicu tak bertenaganya tubuh sehingga aktivitas sehari-hari pun tidak dapat dilakukan secara maksimal dan bersemangat.
d.   Pingsan
Glukosa yang terlalu rendah pun bisa berefek berbahaya dan cukup menyeramkan, contohnya adalah seseorang yang pingsan. Tidak sadarkan diri pada waktu yang cukup lama harus segera mendapatkan penanganan yang benar karena ini bakal diperburuk oleh kondisi matahari yang begitu terik. Pingsan menjadi efek berbahaya apabila tubuh sudah kehilangan atau kekurangan glukosa sementara kegiatan yang dilakukan pun pada level yang berat sehingga energi pun cepat habis. Bila sudah terasa lemas dan tak segera memenuhi asupan glukosa maka dapat berakibat pingsan.
e.    Kesulitan Fokus dan Konsentrasi
Karena salah satu fungsi glukosa adalah untuk mendukung kinerja otak dan memberinya tenaga, maka otomatis ketika tubuh tak memiliki cukup glukosa, otak pun tak berfungsi maksimal. Hal ini akan terlihat dari bagaimana kita sulit dalam berkonsentrasi serta fokus pada suatu hal. Kekurangan glukosa mampu membuat sirkulasi darah tak lancar juga sehingga asupan darah dan oksigen yang seharusnya melaju ke otak pun akan menurun. Otak pun akhirnya tak bisa diajak bekerja sama ketika kita beraktivitas, khususnya melakukan kegiatan yang butuh untuk berpikir dan konsentrasi; ini kemudian menjadi alasan kegiatan tak dapat berjalan lancar.
f.     Perubahan Perilaku
Kekurangan gula darah atau glukosa juga berdampak pada emosi maupun perilaku seseorang. Perubahan emosi dan perilaku dapat terjadi ketika glukosa tak tercukupi di dalam tubuh sehingga ketika semakin rendahnya glukosa, seseorang dapat secara tiba-tiba menjadi galak atau pemarah yang dilampiaskan ke orang yang ada di sekitarnya.
g.    Muncul Kegugupan dan Keringat Dingin
Saat glukosa tak terpenuhi dengan baik, ini bisa membahayakan tubuh di mana tubuh akan mengalami kegugupan yang mungkin tidak biasanya dirasakan. Rasa gugup ini akan timbul secara berlebihan sehingga seseorang akan cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya secara normal, baik dan benar. Selain itu, rasa gugup juga bisa disertai dengan adanya keringat dingin di mana ini dapat menjadi penyebab jantung berdebar-debar sehingga patut untuk diwaspadai.
h.    Menggigil dan Kejang-kejang
Gula darah yang kurang bahayanya juga bisa menimbulkan efek menggigil pada tubuh sehingga tubuh akan gemetaran. Hal ini bisa terjadi dan dirasakan oleh siapapun bahkan terkadang dapat ditambah dengan kejang-kejang apabila kekurangan gula darah sudah sangat parah dan serius.
i.      Kebingungan
Seseorang dengan kadar glukosa yang tak tinggi bahkan di bawah normal dapat mudah merasa bingung yang masih ada kaitannya dengan kurangnya konsentrasi serta fokus pada suatu hal. Karena tak bisa fokus, seseoranga bakal cenderung gampang bingung, entah pada apa yang sedang ia kerjakan atau pada sebuah topik yang tengah dibicarakan sehingga menjadi tak nyambung kalau diajak bicara.
3.    Efek Kelebihan Glukosa
Kurangnya asupan glukosa menyebabkan banyak efek terjadi pada tubuh, begitu pun ketika tubuh memperoleh terlalu banyak glukosa dari makanan yang kita nikmati setiap hari. Ada berbagai efek kesehatan yang akan dialami tubuh kita sewaktu gula yang berlebihan kita konsumsi, seperti berikut:
a.    Diabetes
Sudah sangat jelas bahwa diabetes merupakan efek terburuk dari konsumsi gula yang di luar batasan atau di luar normal. Diabetes adalah risiko yang dapat terjadi pada seseorang dengan konsumsi gula yang berlebihan sehingga sistem insulin bakal terganggu. Jika asupannya semakin tidak dapat dikendalikan, potensi diabetes pun akan meningkat. Jangan pernah anggap enteng diabetes karena ketika sudah parah dan tubuh mengalami infeksi atau luka maka akan sulit disembuhkan, bahkan tak jarang juga para penderita dengan luka dan infeksi di bagian kaki yang kemudian harus mengamputasi kakinya.
b.    Kerusakan Gigi
Ada alasannya mengapa orang tua terkadang ada yang tak membolehkan anaknya makan terlalu banyak permen dan coklat karena bisa merusak gigi. Ini benar adanya dan bahkan menurut ADA atau Asosiasi Dental Amerika, minuman serta makanan dengan kandungan gula tinggi bisa cepat memunculkan karang dan bahkan lubang. Kalau sudah demikian, itu tandanya kita mengalami sakit gigi.
Bakteri selalu ada di dalam mulut kita dan mereka akan begitu senangnya ketika kita mengonsumsi banyak karbohidrat serta gula karena gula pun adalah makanan mereka. Pada akhirnya akan ada asam yang dihasilkan oleh bakteri ini yang menjadikan gigi gampang berlubang. Itulah mengapa konsumsi jenis makanan manis dianjurkan untuk dikurangi oleh ADA yang dibarengi dengan rajin menggosok gigi demi dapat mencegah sakit gigi dan gigi berlubang.
c.    Kerusakan Hati
Perlu diperhatikan bahwa rupanya glukosa pun dapat berpengaruh buruk terhadap organ hati atau liver apabila kadar asupan sangat tinggi dan lebih dari normal. Ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa alkohol dan juga gula memberikan efek buruk bagi hati karena keduanya dapat membawa racun. Organ hati dapat kehilangan fungsinya karena kerusakan yang disebabkan oleh konsumsi berlebihan akan gula sehingga ini menimbulkan gangguan kesehatan lainnya.
d.   Obesitas
Gula yang berlebihan pun bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas dan seperti yang kita tahu, kasus obesitas ini dari tahun ke tahun makin meningkat saja. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan orang tak begitu peduli akan apa yang mereka makan dan apakah yang mereka konsumsi dapat berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Glukosa jika sampai berlebihan pun bisa menaikkan risiko penimbunan lemak yang tak terkontrol.
Lemak biasanya akan menumpuk terutama di bagian pinggang, perut, paha dan lengan sehingga tak jarang dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang. Ada yang lebih serius dari sekadar mengurangi kepercayaan diri terhadap penampilan, yaitu obesitas bisa berujung pada penyakit-penyakit mematikan, seperti penyakit jantung, stroke, kolesterol tinggi dan juga hipertensi atau darah tinggi.
e.    Kerusakan Jantung
Setelah kerusakan hati, kita pun perlu mewaspadai adanya kerusakan jantung akibat kebanyakan gula darah. Diungkapkan oleh sebuah penelitian di tahun 2003 melalui Journal of American Heart Association bahwa gula berlebih mampu memicu gangguan kinerja organ jantung sehingga fungsinya tak normal lagi. Fungsi jantung adalah sebagai pemompa darah dan karena terjadi kerusakan, maka otot jantung menjadi berubah. Bila hal ini diabaikan begitu saja, gagal jantung adalah akibat fatal yang perlu menjadi perhatian.
f.     Kanker
Tingginya kadar gula darah juga dapat membuat seseorang mengidap kanker dan ini menjadi salah satu efek paling buruk dan mematikan apabila tak segera mengontrol asupannya. Rendahnya kesempatan untuk bertahan hidup bisa dipicu oleh jumlah tinggi glukosa di dalam tubuh, dan kanker seperti kanker usus besar serta kanker payudara adalah potensi yang sebaiknya dicegah.
g.    Mudah Lapar
Sifat buruk dari gula bagi tubuh adalah dapat membuat tubuh menjadi kecanduan, hal ini sama seperti alkohol. Ketika meninggalkan atau mulai membatasi asupan gula yang berlebih, sebagai efeknya seseorang akan mengalami mudah lapar. Keinginan untuk kembali mengonsumsi gula banyak pun akan muncul sehingga tak mudah untuk lepas dari gula.
h.    Penuaan Sel Otak
Efek buruk pun juga dapat terjadi pada otak ketika konsumsi gula terlalu berlebihan. Seperti yang telah dikemukakan oleh sebuah penelitian di tahun 2009, konsumsi gula yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan sel-sel otak mengalami penuaan. Ketika glukosa kurang, fungsi otak terkena dampaknya, begitu juga saat kelebihan glukosa di mana sel otak dapat menua sehingga kadar gula perlu dicek dan dikontrol sebaik mungkin.
4.    Sumber Makanan Tinggi Glukosa
Untuk dapat mengontrol asupan gula atau glukosa, tentu setiap kita wajib mengetahui apa saja sumber makanan yang mengandung glukosa tinggi. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dibatasi untuk mencegah efek buruk kelebihan gula, dihindari ketika gula darah sudah tinggi, dan dikonsumsi apabila diketahui gula darah sangat kurang.
a.    Yogurt
Banyak orang menyukai yogurt karena kelezatannya, tapi kandungan gula di dalamnya bukan main tingginya sehingga bila dikonsumsi terlalu banyak dan sering bisa berbahaya juga. Untuk lebih amannya bagi kesehatan, plain yogurt adalah yang paling direkomendasikan dan sebagai penambah rasa manisnya, bisa ditaburi buah berry di atasnya.
b.    Susu
Penting sekali susu bagi kesehatan manusia, terutama karena kandungan mineral kalsiumnya yang tinggi sehingga membantu pertumbuhan tulang dan gigi yang sempurna berikut juga memperkuatnya. Namun saat konsumsi susu berlebihan, ini juga otomatis meningkatkan asupan glukosa.
c.    Minuman Kemasan dan Jus Buah
Minuman berenergi, soft drink atau bahkan jus buah dalam bentuk kemasan atau yang dijual di luar sangat kaya akan gula dan meski tampak sehat, justru inilah yang dapat menaikkan risiko diabetes bila mengonsumsinya berlebihan. Sekali minum, ini sama dengan kita telah mengonsumsi minuman yang telah ditambah dengan 5 sendok teh gula menurut penelitian yang ditunjukkan oleh Harvard University. Jus botolan dan kalengan pun jangan dikira aman karena sebotolnya pun dianggap setara dengan gula 10 sendok teh, berikut kandungan gula pada minuman soda kalengan.

d.   Saus Salad (Salad Dressing)
Saladnya sendiri atau sayuran-sayuran yang diolah menjadi salad bukanlah yang harus dikhawatirkan karena sayuran tak akan menjadi masalah bagi kesehatan. Yang perlu difokuskan di sini adalah penggunaan salad dressing atau saus salad yang dalam takaran 2 sendok makan saja terkandung gula 2 gram, bahkan ada yang lebih dari itu. Sejumlah jenis saus yang digunakan untuk salad terbuat dari kombinasi cuka raspberry serta bahan-bahan lainnya yang bergula tinggi.
Itulah alasan mengapa untuk menikmati salad, campuran dari garam, sari jeruk nipis, minyak zaitun dan sejumlah bumbu rendah gula lainnya bisa dipertimbangkan daripada harus memakai saus yang biasanya. Bahan-bahan ini malah justru lebih aman dalam mengontrol kadar gula darah kita dan lebih sehat untuk tubuh.
e.    Saus Barbecue
Saus barbecue memang tampak tak aman bagi kesehatan karena kadar garamnya yang cukup tinggi, tapi rupanya kadar gula pun termasuk banyak. Untuk kesehatan, pesta barbecue bisa dilengkapi dengan mustard saja sebagai pengganti saus barbecue sehingga akan terhindar dari gula darah tinggi dan efek buruknya.
f.     Roti Tepung
Kandungan gula di roti tepung sudah jelas tinggi sehingga amat sangat disarankan untuk mengonsumsi roti gandum yang gulanya lebih rendah. Bahkan roti gandum juga lebih baik karena seratnya yang tinggi.
g.    Apel Merah
Asupan gula yang terlalu tinggi juga bisa didapat dari apel merah. Apel memang menjauhkan kita dari penyakit maupun dokter karena antioksidannya, tapi bukan berarti kita bisa mengonsumsinya terlalu banyak tanpa batas. Konsumsi apel lebih dari senormalnya bakal menaikkan risiko kadar gula tinggi yang akan memicu pada berbagai penyakit.
h.    Granola
Pasti sudah sering mendengar apa itu granola karena kini makanan sehat ini semakin populer saja. Serat yang tinggi di dalamnya memang diyakini bagus, apalagi sangat baik dalam membantu kita yang tengah diet. Namun kenyataannya, granola 1 cup saja dapat menambahkan gula 12 gram pada makanan kita; itulah sebabnya, granola bar tawar lebih dianjurkan untuk dikonsumsi karena ada sekitar 6 gram gula saja di dalamnya.
i.      Makanan Olahan
Jangan anggap enteng makanan olahan karena ini pun bisa menjadi penyebab dari kadar gula yang tinggi di dalam tubuh, apalagi makanan olahan yang dikemas. Carilah makanan bernutrisi dan segar dengan pengolahan yang benar dan menyehatkan supaya bisa menghindari segala efek buruk glukosa berlebihan.
j.          Kue dan Permen
Permen rata-rata memberikan rasa manis dan kue pun juga dibuat dari gula yang banyak beserta karbohidrat olahan yang kadarnya bisa membahayakan tubuh bila dikonsumsi terlalu sering. Bukannya tidak boleh mengonsumsi makanan-makanan enak ini, tapi kita perlu tahu cara membatasi konsumsinya agar kadar gula tetap pada kondisi stabil.
Demi kesehatan dan normalnya gula darah, pengecekan dapat dilakukan rutin. Ini akan otomatis menghindarkan kita dari penyakit dan efek buruk kekurangan maupun kelebihan glukosa.

B.  Fruktosa
 Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun 1847. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air. Fruktosa ditemukan pada tanaman, terutama pada madu, pohon buah, bunga, dan sayuran. Pada tanaman, fruktosa dapat berbentuk monosakarida dan atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.
D-Fruktosa merupakan bentuk umum dari fruktosa, pergerakannya berifat memutar kekiri, dengan spesifik rotasi = -92,4 

https://lordbroken.files.wordpress.com/2013/06/060513_0656_karbohidrat33.png?w=590






Fruktosa adalah polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa merupakan isomer dari glukosa; keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C6H12O6) namun memiliki struktur yang berbeda
Fruktosa, dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H1206, namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terutama terdapat dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektan bunga, dan juga di dalam sayur. Sepertiga dan gula madu terdini atas fruktosa. Fruktosa dapat diolah dan pati dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringan banyak menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh, fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa.
Madu lebah selain glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.
Fruktosa mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi Seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCl. Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang berwarna merah. Pereaksi Seliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan sehari-hari sebagai pemanis dan berasal dari tebu atau bit.
1.    Manfaat Fruktosa
Fruktosa merupakan jenis gula yang tentunya sangat baik untuk tubuh manusia dan ada berbagai fungsi yang dijalankan oleh fruktosa ketika ada di dalam tubuh kita. Berikut di bawah ini adalah manfaat dari fruktosa yang bisa kita peroleh dengan baik.
a.    Mendukung Metabolisme Tubuh
Metabolisme yang baik dan sempurna akan membuat tubuh senantiasa sehat dan jauh dari penyakit dan pada proses metabolisme, ini bisa dibuat lebih cepat dengan bantuan enzim yang terkandung di dalam fruktosa. Proses dari metabolisme makanan dengan kandungan zat gula dipastikan berjalan lancar sehingga zat gula bisa dengan cepat terserap ke dalam tubuh. Itulah yang menjadi alasan bahwa fruktosa begitu esensial untuk fungsi tubuh manusia secara keseluruhan.
b.    Mengendalikan Kadar Gula Darah
Beberapa orang begitu khawatir dan takut akan gula, apalagi yang berisiko tinggi terkena gula darah tinggi yang menaikkan potensi terkena diabetes atau penyakit kencing manis. Fruktosa adalah jenis gula yang berbeda karena gula satu ini dapat dipercaya dan diandalkan dalam mengawasi kadar gula darah agar tidak mudah naik dan tetap terjaga pada kadar yang normal. Konsumsi fruktosa secara cukup tak dapat memicu diabates dan obesitas karena asupannya yang moderat. Kadar gula darah akan senantiasa terkontrol dengan baik dengan asupan baik fruktosa, ini dikarenakan zat-zat gula lain pada tubuh kita akan dinetralisir oleh fruktosa.
c.    Mendukung Pembentukan Lemak
Saat mendengar kata lemak, tentu bayangan kita adalah menjadi gemuk dan bertambahnya berat badan. Padahal pembentukan lemak yang didukung oleh fruktosa adalah lemak yang sangat baik untuk tubuh kita. Fruktosa sendiri berfungsi menjadi cadangan lemak di tubuh manusia dan lemak akan dibutuhkan sewaktu-waktu oleh tubuh. Ambil contoh ketika kita tiba-tiba merasa lemas dan kondisi tubuh menjadi lemah tak berengeri, fruktosa dapat kita konsumsi agar tubuh menjadi kuat dan segar lagi untuk kembali beraktivitas seperti biasanya. Saat tubuh kedinginan pun, cadangan lemak yang tersedialah yang akan menyediakan kehangatan dan bahkan menjadi sumber kehangatan itu.
d.   Penyedia Tenaga
Sumber energi pada tubuh kita dapat datang dari karbohidrat, tapi juga bisa dari lemak, protein serta fruktosa atau zat gula. Bagi yang berpuasa, tentu ketika berbuka dianjurkan untuk mengonsumsi sesuatu yang manis ketimbang makanan atau minuman dengan rasa lainnya dan tidak disarankan untuk mengonsumsi karbohidrat secara langsung. Tujuan dari hal ini adalah untuk membuat energi kita pulih kembali setelah digunakan seharian saat kita berkegiatan tanpa boleh minum dan makan.
Ambil contoh lainnya, kali ini adalah saat pertolongan pertama yang kita lakukan kepada seseorang yang tengah pingsan. Seseorang yang baru sadar dari pingsannya perlu diberi teh dengan rasa manis karena orang yang sampai tidak sadarkan diri hingga tergeletak tandanya tubuhnya tak punya cukup tenaga dan sangat lemas. Teh manis akan sangat berguna bagi orang yang pingsan untuk membuat tenaganya kembali pulih dengan baik.
2.    Efek Samping Fruktosa
Segala sesuatu yang dikonsumsi secara lebih dari porsi yang seharusnya maka akan memberikan efek samping yang begitu membahayakan tubuh. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa terjadi apabila sampai kelebihan fruktosa di dalam tubuh kita.
a.    Kecanduan
Banyak dari kita yang mungkin belum sepenuhnya tahu bahwa fruktosa dapat menyebabkan kecanduan, terutama pada orang-orang yang suka akan konsumsi berlebih fruktosa. Rasa kecanduan ini adalah seperti ingin mengonsumsi yang manis-manis terus. Ini sudah dibuktikan melalui tikus yang telah diberi minuman fruktosa. Dari Wright State University asal Ohio, Mariana Moris menyatakan bahwa tikus-tikus tersebut meminum fruktosa dengan sangat cepat dan selalu ingin tambah untuk minum minuman yang sama secara terus-menerus dan berkelanjutan seperti tidak ada batasnya dan tak hanya pada tikus, manusia pun juga berpeluang besar merasakan hal yang sama.
b.    Stres
Tak hanya kecanduan, stres pun bisa timbul sebagai efek dari banyaknya fruktosa yang masuk ke tubuh dan ini bahkan sudah dibuktikan pula pada tikus di mana mereka diberikan fruktosa dan akhirnya hormon stres meningkat. Manusia akan mengalami hal yang sama, terutama ketika sumber makanan atau minuman fruktosa dikonsumsi di malam hari. Jadi, bagi yang suka mengemil manis-manis saat malam hari harus waspada akan efek samping satu ini.
c.    Diabetes
Fruktosa memang dapat menjadi pengendali gula darah agar tetap normal, namun hal tersebut bisa tercapai ketika asupan dijaga tetap stabil dan moderat. Sewaktu tubuh menerima terlalu banyak gula atau fruktosa, maka gula darah pun juga berpotensi naik. Bila tak segera diatasi atau distabilkan kembali, diabetes adalah risiko penyakit yang dapat menyerang.
d.   Obesitas
Gula dapat menyebabkan kegemukan jika sampai konsumsi dibiarkan berlebihan dalam waktu yang lama dan secara terus-menerus maka dapat berbahaya bagi tubuh. Kenaikan berat badan akan terjadi dan saat obesitas terjadi, itu tandanya akan ada penyakit-penyakit serius yang kemudian akan menyerang kita, seperti penyakit jantung dan kanker. Bahkan obesitas serta diabetes tipe 2 adalah kondisi yang disebabkan adanya resistensi terhadap insulin karena konsumsi fruktosa berlebihan.
e.    Kerusakan Hati
Organ hati dapat rusak dikarenakan fruktosa yang kadarnya berlebihan pada tubuh manusia. Resistansi insulin punya potensi untuk timbul di organ hati dan hal ini juga berpotensi menyebabkan pembengkakan hati. Bila asupannya terlalu banyak, efeknya kemudian sama seperti alkohol/ethanol yang dapat meracuni organ liver kita.


f.     Kerusakan Sistem Saraf Otak
Berkelabihan fruktosa tak baik juga untuk kesehatan sistem saraf otak karena fungsi otak dapat terkena dampak buruk dari fruktosa ini. Selain berpengaruh terhadap nafsu makan sehari-hari kita, fruktosa yang terlalu banyak pada tubuh mampu merusak memori kita dengan mudah.
Sementara itu, apabila sampai tubuh kita kekurangan fruktosa, rasa lemas dan cepat lelah-lah yang akan kita alami karena tidak adanya energi yang tubuh dapat peroleh. Itulah mengapa tubuh tetap harus menerima fruktosa asal tidak berlebihan yang bisa berakibat buruk.
3.    Sumber Fruktosa
Fruktosa pada dasarnya adalah jenis gula alami sehingga akan sangat gampang diperoleh ketika kita mengonsumsi buah dan sayuran. Sayuran dan buah adalah makanan-makanan sehat penyedia energi yang akan mendukung fungsi sel-sel tubuh secara keseluruhan. Konsumsi sayuran dan buah dalam kadar yang tepat tidak akan membahayakan organ tubuh kita dan akan mengurangi risiko penyakit.
Sementara untuk sumber fruktosa yang diproses, bisa kita temukan pada sirup jagung. Fruktosa pada sirup jagung termasuk tinggi dan ini adalah pemanis yang diproses walaupun asalnya dari jagung. Terdapat kandungan fruktosa dan glukosa di dalamnya sehingga tubuh akan memprosesnya dengan cara yang sama, yaitu secara alami. Fruktosa sendiri biasanya dimanfaatkan untuk penambah rasa manis di beragam jenis makanan, seperti:
§  Minuman ringan
§  Minuman berenergi
§  Sereal
§  Kue
§  Selai, dll.
Untuk kebutuhan hariannya, pria membutuhkan 150 kalori, sedangkan wanita lebih sedikit dengan kebutuhan 100 kalori saja setiap harinya. Asalkan tidak berlebihan, fruktosa adalah senyawa yang baik untuk tubuh dan tak akan membawa penyakit.

C.  Galaktosa
Monosakarida ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Pada proses oksidasi oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Pembentukan asam musat ini dapat dijadikan cara identifikasi galaktosa, karena kristal asam musat mudah dimurnikan dan diketahui bentuk kristal maupun titik leburnya.
1.    Manfaat Galaktosa
Seperti halnya nutrisi dan jenis gula lainnya, galaktosa pun ada fungsinya bagi manusia. Bahkan keberadaan galaktosa mampu membuat kesehatan tubuh kita terjaga baik. Berikut adalah manfaat serta fungsi galaktosa yang perlu dilirik.
https://lordbroken.files.wordpress.com/2013/06/060513_0656_karbohidrat33.png?w=590






a.    Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Galaktosa adalah senyawa yang juga penting bagi tubuh kita dan salah satu sakarida ini adalah komponen yang tak dapat dilewatkan oleh tubuh. Alasannya adalah karena kekebalan tubuh kita pun bergantung pada galaktosa. Bersama dengan nutrisi lainnya, apabila seimbang, maka sel-sel tubuh akan berkembang dan terjaga fungsi kesehatannya. Sel-sel tubuh dalam proses komunikasi mereka antara satu dengan yang lain membutuhkan galaktosa dan tanpa adanya senyawa ini, tubuh berkemungkinan berdaya tahan rendah dan rentan terserang penyakit.
Rendahnya asupan dan kadar galaktosa di tubuh kita, sistem kekebalan otomatis bakal menurun dan ini sama dengan membuka kesempatan bagi penyakit untuk bebas datang ke tubuh kita. Memang sampai saat ini studi masih dilanjutkan demi memelajari lebih dalam akan pengaruh galaktosa terhadap imunitas tubuh dan bagaimana fungsinya secara mendetil Penelitian yang dilakukan adalah bertujuan untuk mengetahui lebih banyak akan efek gula terhadap daya tahan tubuh mamalia di mana manusia pun juga masuk ke dalamnya.
Memang membutuhkan waktu untuk menyelidiki dan mendapatkan jawaban pastinya supaya teka-teki ini dapat menjadi jelas. Namun kesimpulan sebetulnya tetap mereka nyatakan bahwa gula itu penting untuk kekebalan tubuh, galaktosa adalah salah satu gula tersebut. Dengan adanya galaktosa, sistem imun tubuh sangat dipengaruhi dengan baik dan fungsinya pun menjadi sempurna bila dalam keadaan seimbang bersama nutrisi lainnya.
b.    Sebagai Pembentuk Sel-sel dan Organ
Manusia membutuhkan galaktosa karena pembentukan jaringan sel tubuh dan organ kita sangat didukung oleh senyawa ini. Sel satu dengan yang lain harus berkomunikasi dalam membangun fungsi tubuh kita dan galaktosa mampu membuat semua sel terbentuk dan bekerja dengan sangat baik. Inilah alasan mengapa galaktosa dimasukkan ke dalam nutrisi penting yang perlu diperoleh pada diet harian kita yang baru akhir-akhir ini diketahui peran besarnya bagi tubuh setelah para ilmuwan sama sekali tidak menyadarinya sedari dulu.
Peran dari galaktosa ini adalah sebagai sistem pesan yang pengoperasiannya ada diantara satu sel dengan sel yang lain agar pesan yang dikirim dari satu sel ke teman selnya yang lain bisa terjalin baik dan lancar. Komunikasi antar sel ini adalah tentang apa jenis sel mereka sehingga tubuh tak mudah menerima sel-sel jahat. Bisa dibayangkan bila galaktosa maupun sistem pesan ini tidak ada, maka sel-sel yang berjalan individu tak akan mampu mengenali sel-sel lain apakah mereka ramah terhadap tubuh kita atau tidak. Ini yang bisa menjadi bahaya ketika ada sel buruk yang kemudian diterima padahal bisa menyebabkan suatu penyakit.
Tubuh memang bertugas menghasilkan antibodi, tapi antibodi yang kita miliki tak memiliki kemampuan dalam mengetahui dan membedakan mana sel yang baik dan mana sel yang tidak baik. Antibodi tak dapat mengenali mana sel yang harus dibiarkan dan mana sel yang harus dibasmi untuk melindungi organ kita. Bila asupan galaktosa tak terpenuhi secara cukup, penyakit akan mudah menyerang karena komunikasi sel yang juga menjadi tidak lancar sehingga akan ada banyak sel tak ramah yang menginvasi tubuh.
2.    Sumber Galaktosa
Galaktosa pada dasarnya hampir sama dengan glukosa walaupun rasanya tidaklah semanis glukosa. Ada lebih banyak energi yang diberikan oleh galaktosa ketimbang gula pasir dengan jumlah atau takaran yang sedikit. Namun galaktosa tidaklah tersedia untuk pemakaian dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari, seperti aktivitas memasak atau membuat kue karena memang sifatnya yang tak gampang larut seperti halnya gula.
Galaktosa tersedia dalam bentuk suplemen apabila ingin mengonsumsinya demi menjaga kesehatan tubuh. Tapi kalau kita bisa memenuhi asupan galaktosa dari bahan-bahan makanan yang ada di sekitar kita, sepertinya asupan dari suplemen tidaklah diperlukan kecuali bila sudah dinyatakan boleh dan berada di bawah pengawasan dokter. Makanan-makanan dengan kandungan galaktosa adalah sebagai berikut:
§  Gula bit.
§  Susu dan olahannya.
§  Permen
§  Permen karet, dll
Saat seseorang mengonsumsi susu atau produk olahan yang terbuat dari susu, otomatis laktosa akan dipecah oleh tubuh ke dalam galaktosa. Itulah yang membuat beberapa penyakit kanker kemudian dikaitkan dengan konsumsi susu, seperti penyakit kanker prostat dan ovarium. Penelitian tengah berjalan untuk menemukan apakah risiko penyakit tersebut adalah karena kebanyakan minum susu atau faktor keturunan. Memang sesuatu yang dikonsumsi terlalu banyak bukan menjadi manfaat tapi malah menjadi hal yang merugikan bagi tubuh, bahkan termasuk produk susu sekalipun.

D.  Kaitan Materi dengan Surat di Al-Qur’an
Al-An’am 141. Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.
Al-A’raf 31. “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

















KESIMPULAN

Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa glukosa mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa, D-glukosa, atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan. Glukosa merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun 1847. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah larut dalam air.
Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Materi ini berkaitan dengan surat Al-An’am ayat 141 dan Al’A’raf ayat 31 yang pada intinya melarang manusia untuk berlebih-lebihan, karena sesuatu yang digunakan dengan berlebihan tentunya tidak baik bagi si penggunanya.



[1] Albert E Lehninger, Principles of Biochemistry (terjemahan). (Jakarta: Erlangga, 2013) hlm 318

Tidak ada komentar:

Posting Komentar