PEMBAHASAN
A.
Glukosa
Glukosa adalah
salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus molekul C6H12O6.
Kata glukosa diambil dari bahasa Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa glukosa
mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa, D-glukosa,
atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan. Glukosa
merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan.

Dalam alam
glukosa dihasilkan dari reaksi fotosintesis, reaksi yang terjadi yaitu antara
karbondioksida dengan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam
daun. Glukosa yang dihasilkan terus digunakan untuk pembentukan amilum atau
selulosa.
![]() |


Amilum
terbentuk dari glukosa dengan jalan penggabungan molekul-molekul glukosa yang
membentuk rantai lurus maupun bercabang dengan melepas molekul air.

(n = bilangan yang besar)
Dalam dunia
perdagangan dikenal sirup glukosa, yaitu suatu larutan glukosa yang sangat
pekat, sehingga mempunyai viskositas atau kekentalan yang tinggi. Sirup glukosa
ini diperoleh dari amilum melalui proses hidrolisis dengan asam.
Seperti
karbohidrat pada umumnya, monosakarida mengandung atom karbon kiral yaitu atom
karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda pada masing-masing lengannya,
sehingga dapat membentuk bayangan cermin antara konfigurasi satu dengan yang
lainnya. Sifat atom karbon inilah yang menjadi
dasar pemberian tanda D dan L pada monosakarida. Huruf D yang terlihat pada
nama gula seperti D-glukosa merupakan singkatan dan kata dekstro dan L dan kata
levo. Biasanya huruf D atau L ditulis di depan nama gula sederhana. Bentuk L
merupakan bayangan cermin dari bentuk D. Pemberian nama D atau L berdasarkan
penulisan rumus bangun gliseraldéhida menurut Fischer. Bila gugus hidroksil
pada karbon nomor 2 (di tengah) pada sebuah molekul gliseraldehida terletak
sebelah kanan, dinamakan D dan bila berada di sebelah kiri dinamakañ L. Di
alam, kebanyakan monosakarida terdapat dalam bentuk dektro, jarang sekali dalam
bentuk levo, kecuali L-fukosa, L-arabinosa dan L-xilosa.

D-Glukosa
merupakan monosakarida yang berbentuk cincin. Suatu petunjuk bahwa d-glukosa
mempunyai struktur cincin adalah bahwa senyawa ini mempunyai dua bentuk dengan
sifat-sifat yang sedikit berbeda. Jika D-Glukosa dikristalkan dari air, dihasilkan
bentuk yang disebut
yang mempunyai rotasi spesifik
= +112,2
. Jika D-Glukosa dikristalkan dari piridin,
dihasilkan
, dengan
= +18,7
.[1]







Glukosa
adalah zat yang ada di dalam darah yang asalnya dari karbohidrat di dalam
makanan maupun minuman yang setiap hari kita konsumsi, jadi dapat dikatakan
bahwa asal glukosa adalah dari luar tubuh kita. Glikogen adalah bentuk setelah
glukosa disimpan di dalam tubuh dan glikogen ini berada di otot rangka tubuh serta organ hati. Somastostasin, glucagon dan
insulin adalah sejumlah faktor utama yang memengaruhi jumlah glukosa pada tubuh
dan hormon-hormon tersebut adalah yang kelenjar pankreas produksi selama ini
1.
Manfaat Glukosa
Meski glukosa kerap
dikaitkan dengan penyakit serius semacam diabetes, glukosa sendiri asalkan
dikonsumsi menurut kebutuhan harian yang normal, tidak lebih dan tidak kurang,
dapat bermanfaat bagi tubuh. Di bawah ini adalah sejumlah manfaat yang bisa
tubuh kita rasakan:
a. Sebagai
Penyedia Tenaga
Selain karbohidrat
serta lemak
dan protein,
glukosa pun menjadi zat penting dalam menyediakan energi yang besar di mana
tubuh akan memanfaatkannya sebagai bahan bakar proses fermentasi, respirasi
anaerobic, dan respirasi aerobic. Itulah mengapa banyak orang mengatakan bahwa
mengonsumsi yang manis-manis akan memberikan tenaga lebih pada tubuh dan ada
sekitar 3,755 kkal yang akan digunakan tubuh dengan melakukan respirasi
aerobic.
b.
Sebagai Pendukung Proses Metabolisme
Untuk proses metabolisme pada tubuh supaya lancar dan
sempurna, glukosa turut memegang peranan penting karena memang tubuh menggunakannya agar proses
metabolisme berjalan baik. Aliran glukosa di dalam darah dapat terserap secara
langsung ke jaringan dan sel-sel tubuh sebagai sumber tenaga utama tadi. Ada
sebagian glukosa yang tubuh tak gunakan sebagai bahan sumber tenaga, dan
glukosa tersebut alirannya akan melaju ke organ hati yang bakal disimpan dalam
bentuk lemak di bagian otot serta glikogen di dalam tubuh.
c.
Sebagai Bahan Bakar Otak
Penting untuk diketahui bahwa perkembangan sel-sel darah
merah, neuron serta otak hanya membutuhkan glukosa untuk tenaga dan apabila
sewaktu-waktu asupan karbohidrat tak terpenuhi dengan baik, stok glikogenlah
yang akan ditarik oleh tubuh kita untuk mendukung fungsi otak. Saat glikogen
tadi gagal, tubuh pun kemudian akan menghasilkan glukosa dengan memecah
jaringan otot. Untuk mencegah adanya gangguan maupun kerusakan otot, penting
untuk kita memenuhi kebutuhan karbohidrat paling tidak 50-100 gram setiap
harinya.
d.
Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Pada proses fisiologis, seperti halnya pengaturan suhu
tubuh, glukosa pun punya peran vital yang tak bisa diabaikan. Setengah dari
energi yang tubuh perlukan akan kemudian dipasok oleh karbohidrat serta glukosa
yang tersimpan di mana kita menyebutnya dengan istilah glikogen. Inilah salah
satu fungsi utama glukosa menurut yang dinyatakan oleh Oklahoma State
University Cooperative Extension Service.
e.
Sebagai Analit pada Proses Tes
Darah
Pada setiap tes darah, glukosa ini rupanya adalah analit.
Normalnya, kadar glukosa yang ada pada amnusia adalah sekitar 70-100 miligram
pada setiap 100 ml darah dan ketika seseorang mendapat asupan karbohidrat lebih
banyak serta sumber makanan yang mengandung gula, kadar glukosa dipastikan akan
bertambah. Kadar gula akan kembali normal 2 jam setelah seseorang makan di mana
ini pengecualian untuk para penderita diabetes melitus dipicu oleh kadar
glukosa mereka yang bisa sampai 130 mg lebih pada setiap 100 ml darah.
f.
Memperbaiki dan Memulihkan Otot
Glukosa rupanya sangat vital dalam perbaikan dan pemulihan
otot terutama setelah otot bekerja banyak ketika kita berolahraga. Kalau
biasanya protein adalah zat yang tampak begitu penting untuk kinerja otot,
glukosa yang berasal dari karbohidrat pun sangat baik karena otot mendapatkan
energi dari glukosa ini. Maka dari itu mengonsumsi karbohidrat serta protein
sangat dianjurkan apalagi bagi yang terbilang rutin melakukan latihan. Setelah
latihan, semakin cepat tubuh memperoleh glukosa di dalam aliran darah, otot pun
akan makin cepat dalam proses perbaikannya sehingga kekuatannya pun bertambah.
2.
Efek Kekurangan Glukosa
Sebegitu pentingnya peranan glukosa di dalam tubuh, jadi
jika sampai asupan glukosa terlalu rendah pun jelas akan memberikan efek tak
baik bagi tubuh. Berikut sejumlah efek yang harus diwaspadai dan sebaiknya
dicegah ketika kita kekurangan kadar gula di dalam darah.
a.
Cepat Lelah
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa glukosa adalah penyedia
energi bagi tubuh, maka otomatis tanpa adanya glukosa atau saat tubuh
kekurangan glukosa tubuh menjadi mudah lelah. Bahan bakar yang seharusnya
tersedia di dalam tubuh berkurang sehingga kita pun tak akan tahan apabila
harus melakukan aktivitas seperti biasanya. Itulah alasan mengapa glukosa tak
boleh sampai kurang di dalam darah kita.
b.
Kelaparan
Kelaparan sudah pasti terjadi pada seseorang yang memiliki
gula darah yang rendah dan ini merupakan efek yang tidak boleh diabaikan.
Kelaparan adalah sumber dari cepat lelahnya tubuh saat beraktivitas karena
tenaga yang dikeluarkan akan cepat habis juga. Tak hanya tenaga, nutrisi pun
juga berkurang sehingga akan memicu gangguan lambung, seperti halnya penyakit
maag yang akan memunculkan gejala rasa perih.
c.
Mudah Lemas
Ketika tubuh kelaparan, tak punya tenaga dan cepat merasa
lelah, tubuh juga akan gampang lemas karena tubuh pada dasarnya tak memiliki
bahan bakar yang cukup, sedangkan bahan bakar datangnya dari gula darah.
Rendahnya bahan bakar pada tubuh ini akan memicu tak bertenaganya tubuh
sehingga aktivitas sehari-hari pun tidak dapat dilakukan secara maksimal dan
bersemangat.
d.
Pingsan
Glukosa yang terlalu rendah pun bisa berefek berbahaya dan
cukup menyeramkan, contohnya adalah seseorang yang pingsan. Tidak sadarkan diri
pada waktu yang cukup lama harus segera mendapatkan penanganan yang benar
karena ini bakal diperburuk oleh kondisi matahari yang begitu terik. Pingsan
menjadi efek berbahaya apabila tubuh sudah kehilangan atau kekurangan glukosa
sementara kegiatan yang dilakukan pun pada level yang berat sehingga energi pun
cepat habis. Bila sudah terasa lemas dan tak segera memenuhi asupan glukosa
maka dapat berakibat pingsan.
e.
Kesulitan Fokus dan
Konsentrasi
Karena salah satu fungsi glukosa adalah untuk mendukung
kinerja otak dan memberinya tenaga, maka otomatis ketika tubuh tak memiliki
cukup glukosa, otak pun tak berfungsi maksimal. Hal ini akan terlihat dari
bagaimana kita sulit dalam berkonsentrasi serta fokus pada suatu hal.
Kekurangan glukosa mampu membuat sirkulasi darah tak lancar juga sehingga
asupan darah dan oksigen yang seharusnya melaju ke otak pun akan menurun. Otak
pun akhirnya tak bisa diajak bekerja sama ketika kita beraktivitas, khususnya
melakukan kegiatan yang butuh untuk berpikir dan konsentrasi; ini kemudian
menjadi alasan kegiatan tak dapat berjalan lancar.
f.
Perubahan Perilaku
Kekurangan gula darah atau glukosa juga berdampak pada emosi
maupun perilaku seseorang. Perubahan emosi dan perilaku dapat terjadi ketika
glukosa tak tercukupi di dalam tubuh sehingga ketika semakin rendahnya glukosa,
seseorang dapat secara tiba-tiba menjadi galak atau pemarah yang dilampiaskan
ke orang yang ada di sekitarnya.
g.
Muncul Kegugupan dan
Keringat Dingin
Saat glukosa tak terpenuhi dengan baik, ini bisa
membahayakan tubuh di mana tubuh akan mengalami kegugupan yang mungkin tidak
biasanya dirasakan. Rasa gugup ini akan timbul secara berlebihan sehingga
seseorang akan cukup kesulitan dalam melakukan aktivitasnya secara normal, baik
dan benar. Selain itu, rasa gugup juga bisa disertai dengan adanya keringat dingin di mana ini dapat menjadi penyebab jantung berdebar-debar sehingga patut untuk diwaspadai.
h.
Menggigil dan Kejang-kejang
Gula darah yang kurang bahayanya juga bisa menimbulkan efek
menggigil pada tubuh sehingga tubuh akan gemetaran. Hal ini bisa terjadi dan
dirasakan oleh siapapun bahkan terkadang dapat ditambah dengan kejang-kejang
apabila kekurangan gula darah sudah sangat parah dan serius.
i.
Kebingungan
Seseorang dengan kadar glukosa yang tak tinggi bahkan di
bawah normal dapat mudah merasa bingung yang masih ada kaitannya dengan
kurangnya konsentrasi serta fokus pada suatu hal. Karena tak bisa fokus,
seseoranga bakal cenderung gampang bingung, entah pada apa yang sedang ia
kerjakan atau pada sebuah topik yang tengah dibicarakan sehingga menjadi tak
nyambung kalau diajak bicara.
3.
Efek Kelebihan Glukosa
Kurangnya asupan glukosa menyebabkan banyak efek terjadi
pada tubuh, begitu pun ketika tubuh memperoleh terlalu banyak glukosa dari
makanan yang kita nikmati setiap hari. Ada berbagai efek kesehatan yang akan
dialami tubuh kita sewaktu gula yang berlebihan kita konsumsi, seperti berikut:
a.
Diabetes
Sudah sangat jelas bahwa diabetes merupakan efek terburuk
dari konsumsi gula yang di luar batasan atau di luar normal. Diabetes adalah
risiko yang dapat terjadi pada seseorang dengan konsumsi gula yang berlebihan
sehingga sistem insulin bakal terganggu. Jika asupannya semakin tidak dapat
dikendalikan, potensi diabetes pun akan meningkat. Jangan pernah anggap enteng
diabetes karena ketika sudah parah dan tubuh mengalami infeksi atau luka maka
akan sulit disembuhkan, bahkan tak jarang juga para penderita dengan luka dan
infeksi di bagian kaki yang kemudian harus mengamputasi kakinya.
b.
Kerusakan Gigi
Ada alasannya mengapa orang tua terkadang ada yang tak
membolehkan anaknya makan terlalu banyak permen dan coklat karena bisa merusak
gigi. Ini benar adanya dan bahkan menurut ADA atau Asosiasi Dental Amerika,
minuman serta makanan dengan kandungan gula tinggi bisa cepat memunculkan
karang dan bahkan lubang. Kalau sudah demikian, itu tandanya kita mengalami sakit gigi.
Bakteri selalu ada di dalam mulut kita dan mereka akan
begitu senangnya ketika kita mengonsumsi banyak karbohidrat serta gula karena
gula pun adalah makanan mereka. Pada akhirnya akan ada asam yang dihasilkan
oleh bakteri ini yang menjadikan gigi gampang berlubang. Itulah mengapa
konsumsi jenis makanan manis dianjurkan untuk dikurangi oleh ADA yang dibarengi
dengan rajin menggosok gigi demi dapat mencegah sakit gigi dan gigi berlubang.
c.
Kerusakan Hati
Perlu diperhatikan bahwa rupanya glukosa pun dapat
berpengaruh buruk terhadap organ hati atau liver apabila kadar asupan sangat
tinggi dan lebih dari normal. Ditunjukkan oleh sebuah penelitian bahwa alkohol
dan juga gula memberikan efek buruk bagi hati karena keduanya dapat membawa
racun. Organ hati dapat kehilangan fungsinya karena kerusakan yang disebabkan
oleh konsumsi berlebihan akan gula sehingga ini menimbulkan gangguan kesehatan
lainnya.
d.
Obesitas
Gula yang berlebihan pun bisa menyebabkan kegemukan atau
obesitas dan seperti yang kita tahu, kasus obesitas ini dari tahun ke tahun
makin meningkat saja. Hal ini dapat terjadi karena kebanyakan orang tak begitu
peduli akan apa yang mereka makan dan apakah yang mereka konsumsi dapat
berakibat buruk bagi kesehatan tubuh. Glukosa jika sampai berlebihan pun bisa
menaikkan risiko penimbunan lemak yang tak terkontrol.
Lemak biasanya akan menumpuk terutama di bagian pinggang,
perut, paha dan lengan sehingga tak jarang dapat menurunkan rasa percaya diri
seseorang. Ada yang lebih serius dari sekadar mengurangi kepercayaan diri
terhadap penampilan, yaitu obesitas bisa berujung pada penyakit-penyakit
mematikan, seperti penyakit
jantung,
stroke, kolesterol
tinggi
dan juga hipertensi atau darah
tinggi.
e.
Kerusakan Jantung
Setelah kerusakan hati, kita pun perlu mewaspadai adanya
kerusakan jantung akibat kebanyakan gula darah. Diungkapkan oleh sebuah
penelitian di tahun 2003 melalui Journal of American Heart Association bahwa
gula berlebih mampu memicu gangguan kinerja organ jantung sehingga fungsinya
tak normal lagi. Fungsi jantung adalah sebagai pemompa darah dan karena terjadi
kerusakan, maka otot jantung menjadi berubah. Bila hal ini diabaikan begitu saja,
gagal jantung adalah akibat fatal yang perlu menjadi perhatian.
f.
Kanker
Tingginya kadar gula darah juga dapat membuat seseorang
mengidap kanker dan ini menjadi salah satu efek paling buruk dan mematikan
apabila tak segera mengontrol asupannya. Rendahnya kesempatan untuk bertahan
hidup bisa dipicu oleh jumlah tinggi glukosa di dalam tubuh, dan kanker seperti
kanker usus besar serta kanker payudara adalah potensi yang sebaiknya dicegah.
g.
Mudah Lapar
Sifat buruk dari gula bagi tubuh adalah dapat membuat tubuh menjadi
kecanduan, hal ini sama seperti alkohol. Ketika meninggalkan atau mulai
membatasi asupan gula yang berlebih, sebagai efeknya seseorang akan mengalami
mudah lapar. Keinginan untuk kembali mengonsumsi gula banyak pun akan muncul
sehingga tak mudah untuk lepas dari gula.
h.
Penuaan Sel Otak
Efek buruk pun juga dapat terjadi pada otak ketika konsumsi
gula terlalu berlebihan. Seperti yang telah dikemukakan oleh sebuah penelitian
di tahun 2009, konsumsi gula yang terlalu tinggi bisa mengakibatkan sel-sel otak
mengalami penuaan. Ketika glukosa kurang, fungsi otak terkena dampaknya, begitu
juga saat kelebihan glukosa di mana sel otak dapat menua sehingga kadar gula
perlu dicek dan dikontrol sebaik mungkin.
4.
Sumber Makanan Tinggi Glukosa
Untuk dapat mengontrol asupan gula atau glukosa, tentu
setiap kita wajib mengetahui apa saja sumber makanan yang mengandung glukosa
tinggi. Berikut adalah daftar makanan yang sebaiknya dibatasi untuk mencegah
efek buruk kelebihan gula, dihindari ketika gula darah sudah tinggi, dan
dikonsumsi apabila diketahui gula darah sangat kurang.
a. Yogurt
Banyak orang menyukai yogurt karena kelezatannya, tapi
kandungan gula di dalamnya bukan main tingginya sehingga bila dikonsumsi
terlalu banyak dan sering bisa berbahaya juga. Untuk lebih amannya bagi
kesehatan, plain yogurt adalah yang paling direkomendasikan dan sebagai
penambah rasa manisnya, bisa ditaburi buah berry di atasnya.
b.
Susu
Penting sekali susu bagi kesehatan manusia, terutama karena
kandungan mineral kalsiumnya yang tinggi sehingga membantu pertumbuhan tulang
dan gigi yang sempurna berikut juga memperkuatnya. Namun saat konsumsi susu
berlebihan, ini juga otomatis meningkatkan asupan glukosa.
c.
Minuman Kemasan dan Jus Buah
Minuman berenergi, soft drink atau bahkan jus buah
dalam bentuk kemasan atau yang dijual di luar sangat kaya akan gula dan meski
tampak sehat, justru inilah yang dapat menaikkan risiko diabetes bila
mengonsumsinya berlebihan. Sekali minum, ini sama dengan kita telah mengonsumsi
minuman yang telah ditambah dengan 5 sendok teh gula menurut penelitian yang
ditunjukkan oleh Harvard University. Jus botolan dan kalengan pun jangan dikira
aman karena sebotolnya pun dianggap setara dengan gula 10 sendok teh, berikut
kandungan gula pada minuman soda kalengan.
d. Saus Salad
(Salad Dressing)
Saladnya sendiri atau sayuran-sayuran yang diolah menjadi
salad bukanlah yang harus dikhawatirkan karena sayuran tak akan menjadi masalah
bagi kesehatan. Yang perlu difokuskan di sini adalah penggunaan salad dressing
atau saus salad yang dalam takaran 2 sendok makan saja terkandung gula 2 gram,
bahkan ada yang lebih dari itu. Sejumlah jenis saus yang digunakan untuk salad
terbuat dari kombinasi cuka raspberry serta bahan-bahan lainnya yang
bergula tinggi.
Itulah alasan mengapa untuk menikmati salad, campuran dari
garam, sari jeruk nipis, minyak zaitun dan sejumlah bumbu rendah gula lainnya
bisa dipertimbangkan daripada harus memakai saus yang biasanya. Bahan-bahan ini
malah justru lebih aman dalam mengontrol kadar gula darah kita dan lebih sehat
untuk tubuh.
e.
Saus Barbecue
Saus barbecue memang tampak tak aman bagi kesehatan
karena kadar garamnya yang cukup tinggi, tapi rupanya kadar gula pun termasuk
banyak. Untuk kesehatan, pesta barbecue bisa dilengkapi dengan mustard
saja sebagai pengganti saus barbecue sehingga akan terhindar dari gula
darah tinggi dan efek buruknya.
f.
Roti Tepung
Kandungan gula di roti tepung sudah jelas tinggi sehingga
amat sangat disarankan untuk mengonsumsi roti gandum yang gulanya lebih rendah.
Bahkan roti gandum juga lebih baik karena seratnya yang tinggi.
g.
Apel Merah
Asupan gula yang terlalu tinggi juga bisa didapat dari apel
merah. Apel memang menjauhkan kita dari penyakit maupun dokter karena
antioksidannya, tapi bukan berarti kita bisa mengonsumsinya terlalu banyak
tanpa batas. Konsumsi apel lebih dari senormalnya bakal menaikkan risiko kadar
gula tinggi yang akan memicu pada berbagai penyakit.
h.
Granola
Pasti sudah sering mendengar apa itu granola karena kini
makanan sehat ini semakin populer saja. Serat yang tinggi di dalamnya memang
diyakini bagus, apalagi sangat baik dalam membantu kita yang tengah diet. Namun
kenyataannya, granola 1 cup saja dapat menambahkan gula 12 gram pada makanan
kita; itulah sebabnya, granola bar tawar lebih dianjurkan untuk dikonsumsi
karena ada sekitar 6 gram gula saja di dalamnya.
i.
Makanan Olahan
Jangan anggap enteng makanan olahan karena ini pun bisa
menjadi penyebab dari kadar gula yang tinggi di dalam tubuh, apalagi makanan
olahan yang dikemas. Carilah makanan bernutrisi dan segar dengan pengolahan
yang benar dan menyehatkan supaya bisa menghindari segala efek buruk glukosa
berlebihan.
j.
Kue dan Permen
Permen rata-rata memberikan rasa manis dan kue pun juga
dibuat dari gula yang banyak beserta karbohidrat olahan yang kadarnya bisa
membahayakan tubuh bila dikonsumsi terlalu sering. Bukannya tidak boleh
mengonsumsi makanan-makanan enak ini, tapi kita perlu tahu cara membatasi
konsumsinya agar kadar gula tetap pada kondisi stabil.
Demi kesehatan dan normalnya gula darah, pengecekan dapat
dilakukan rutin. Ini akan otomatis menghindarkan kita dari penyakit dan efek
buruk kekurangan maupun kelebihan glukosa.
B.
Fruktosa
Fruktosa (bahasa Inggris: fructose, levulose), atau
gula buah, adalah monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan
merupakan salah satu dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan
galaktosa, yang bisa langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan.
Fruktosa ditemukan oleh kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun
1847. Fruktosa murni rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal
padat, dan sangat mudah larut dalam air. Fruktosa ditemukan pada tanaman,
terutama pada madu, pohon buah, bunga, dan sayuran. Pada tanaman, fruktosa dapat
berbentuk monosakarida dan atau sebagai komponen dari sukrosa. Sukrosa
merupakan molekul disakarida yang merupakan gabungan dari satu molekul glukosa
dan satu molekul fruktosa.
D-Fruktosa merupakan bentuk umum dari fruktosa, pergerakannya berifat
memutar kekiri, dengan spesifik rotasi
= -92,4



Fruktosa adalah
polihidroksiketon dengan 6 atom karbon. Fruktosa merupakan isomer dari glukosa;
keduanya memiliki rumus molekul yang sama (C6H12O6)
namun memiliki struktur yang berbeda
Fruktosa,
dinamakan juga levulosa atau gula buah, adalah gula paling manis. Fruktosa
mempunyai rumus kimia yang sama dengan glukosa, C6H1206,
namun strukturnya berbeda. Susunan atom dalam fruktosa merangsang jonjot
kecapan pada lidah sehingga menimbulkan rasa manis. Gula ini terutama terdapat
dalam madu bersama glukosa, dalam buah, nektan bunga, dan juga di dalam sayur.
Sepertiga dan gula madu terdini atas fruktosa. Fruktosa dapat diolah dan pati
dan digunakan secara komersial sebagai pemanis. Minuman ringan banyak
menggunakan sirup jagung-tinggi-fruktosa sebagai bahan pemanis. Di dalam tubuh,
fruktosa merupakan hasil pencernaan sakarosa.
Madu lebah selain
glukosa juga mengandung fruktosa. Fruktosa adalah suatu ketohektosa yang
mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri dan karenanya disebut juga
levulosa. Pada umumnya monosakarida dan disakarida mempunyai rasa manis.
Fruktosa
mempunyai rasa lebih manis daripada glukosa, juga lebih manis daripada gula
tebu atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi
Seliwanoff, yaitu larutan resorsinol (1,3 dihidroksi-benzena) dalam asam HCl.
Dengan pereaksi ini mula-mula fruktosa diubah menjadi hidroksimetilfurfural
yang selanjutnya bereaksi dengan resorsinol membentuk senyawa yang berwarna
merah. Pereaksi Seliwanoff ini khas untuk menunjukkan adanya ketosa. Fruktosa
berikatan dengan glukosa membentuk sukrosa, yaitu gula yang biasa digunakan
sehari-hari sebagai pemanis dan berasal dari tebu atau bit.
1. Manfaat Fruktosa
Fruktosa
merupakan jenis gula yang tentunya sangat baik untuk tubuh manusia dan ada
berbagai fungsi yang dijalankan oleh fruktosa
ketika ada di dalam tubuh kita. Berikut di bawah ini adalah manfaat dari
fruktosa yang bisa kita peroleh dengan baik.
a. Mendukung
Metabolisme Tubuh
Metabolisme yang baik dan sempurna akan membuat tubuh
senantiasa sehat dan jauh dari penyakit dan pada proses metabolisme, ini bisa
dibuat lebih cepat dengan bantuan enzim yang terkandung di dalam fruktosa.
Proses dari metabolisme makanan dengan kandungan zat gula dipastikan berjalan
lancar sehingga zat gula bisa dengan cepat terserap ke dalam tubuh. Itulah yang
menjadi alasan bahwa fruktosa begitu esensial untuk fungsi tubuh manusia secara
keseluruhan.
b.
Mengendalikan Kadar Gula Darah
Beberapa orang begitu khawatir dan takut akan gula, apalagi
yang berisiko tinggi terkena gula darah tinggi yang menaikkan potensi terkena
diabetes atau penyakit kencing manis. Fruktosa adalah jenis gula yang berbeda
karena gula satu ini dapat dipercaya dan diandalkan dalam mengawasi kadar gula
darah agar tidak mudah naik dan tetap terjaga pada kadar yang normal. Konsumsi
fruktosa secara cukup tak dapat memicu diabates dan obesitas karena asupannya
yang moderat. Kadar gula darah akan senantiasa terkontrol dengan baik dengan
asupan baik fruktosa, ini dikarenakan zat-zat gula lain pada tubuh kita akan
dinetralisir oleh fruktosa.
Saat mendengar kata lemak, tentu bayangan kita adalah
menjadi gemuk dan bertambahnya berat badan. Padahal pembentukan lemak yang
didukung oleh fruktosa adalah lemak yang sangat baik untuk tubuh kita. Fruktosa
sendiri berfungsi menjadi cadangan lemak di tubuh manusia dan lemak akan
dibutuhkan sewaktu-waktu oleh tubuh. Ambil contoh ketika kita tiba-tiba merasa
lemas dan kondisi tubuh menjadi lemah tak berengeri, fruktosa dapat kita
konsumsi agar tubuh menjadi kuat dan segar lagi untuk kembali beraktivitas
seperti biasanya. Saat tubuh kedinginan pun, cadangan lemak yang tersedialah
yang akan menyediakan kehangatan dan bahkan menjadi sumber kehangatan itu.
d.
Penyedia Tenaga
Sumber energi pada tubuh kita dapat datang dari karbohidrat, tapi juga bisa dari lemak, protein serta fruktosa atau zat gula. Bagi
yang berpuasa, tentu ketika berbuka dianjurkan untuk mengonsumsi sesuatu yang
manis ketimbang makanan atau minuman dengan rasa lainnya dan tidak disarankan
untuk mengonsumsi karbohidrat secara langsung. Tujuan dari hal ini adalah untuk
membuat energi kita pulih kembali setelah digunakan seharian saat kita
berkegiatan tanpa boleh minum dan makan.
Ambil contoh lainnya, kali ini adalah saat pertolongan
pertama yang kita lakukan kepada seseorang yang tengah pingsan. Seseorang yang
baru sadar dari pingsannya perlu diberi teh dengan rasa manis karena orang yang
sampai tidak sadarkan diri hingga tergeletak tandanya tubuhnya tak punya cukup
tenaga dan sangat lemas. Teh manis akan sangat berguna bagi orang yang pingsan
untuk membuat tenaganya kembali pulih dengan baik.
2. Efek Samping Fruktosa
Segala sesuatu yang dikonsumsi secara lebih dari porsi yang
seharusnya maka akan memberikan efek samping yang begitu membahayakan tubuh.
Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa terjadi apabila sampai kelebihan
fruktosa di dalam tubuh kita.
a. Kecanduan
Banyak dari kita yang mungkin belum sepenuhnya tahu bahwa
fruktosa dapat menyebabkan kecanduan, terutama pada orang-orang yang suka akan
konsumsi berlebih fruktosa. Rasa kecanduan ini adalah seperti ingin mengonsumsi
yang manis-manis terus. Ini sudah dibuktikan melalui tikus yang telah diberi
minuman fruktosa. Dari Wright State University asal Ohio, Mariana Moris
menyatakan bahwa tikus-tikus tersebut meminum fruktosa dengan sangat cepat dan
selalu ingin tambah untuk minum minuman yang sama secara terus-menerus dan
berkelanjutan seperti tidak ada batasnya dan tak hanya pada tikus, manusia pun
juga berpeluang besar merasakan hal yang sama.
b.
Stres
Tak hanya kecanduan, stres pun bisa timbul sebagai efek dari
banyaknya fruktosa yang masuk ke tubuh dan ini bahkan sudah dibuktikan pula
pada tikus di mana mereka diberikan fruktosa dan akhirnya hormon stres
meningkat. Manusia akan mengalami hal yang sama, terutama ketika sumber makanan
atau minuman fruktosa dikonsumsi di malam hari. Jadi, bagi yang suka mengemil
manis-manis saat malam hari harus waspada akan efek samping satu ini.
c.
Diabetes
Fruktosa memang dapat menjadi pengendali gula darah agar
tetap normal, namun hal tersebut bisa tercapai ketika asupan dijaga tetap
stabil dan moderat. Sewaktu tubuh menerima terlalu banyak gula atau fruktosa,
maka gula darah pun juga berpotensi naik. Bila tak segera diatasi atau
distabilkan kembali, diabetes adalah risiko penyakit yang dapat menyerang.
d.
Obesitas
Gula dapat menyebabkan kegemukan jika sampai konsumsi
dibiarkan berlebihan dalam waktu yang lama dan secara terus-menerus maka dapat
berbahaya bagi tubuh. Kenaikan berat badan akan terjadi dan saat obesitas
terjadi, itu tandanya akan ada penyakit-penyakit serius yang kemudian akan
menyerang kita, seperti penyakit
jantung
dan kanker. Bahkan obesitas serta diabetes tipe 2 adalah kondisi yang
disebabkan adanya resistensi terhadap insulin karena konsumsi fruktosa
berlebihan.
e.
Kerusakan Hati
Organ hati dapat rusak dikarenakan fruktosa yang kadarnya
berlebihan pada tubuh manusia. Resistansi insulin punya potensi untuk timbul di
organ hati dan hal ini juga berpotensi menyebabkan pembengkakan hati. Bila
asupannya terlalu banyak, efeknya kemudian sama seperti alkohol/ethanol yang
dapat meracuni organ liver kita.
f.
Kerusakan Sistem Saraf Otak
Berkelabihan fruktosa tak baik juga untuk kesehatan sistem saraf otak karena fungsi otak dapat terkena
dampak buruk dari fruktosa ini. Selain berpengaruh terhadap nafsu makan
sehari-hari kita, fruktosa yang terlalu banyak pada tubuh mampu merusak memori
kita dengan mudah.
Sementara itu, apabila sampai tubuh kita kekurangan
fruktosa, rasa lemas dan cepat lelah-lah yang akan kita alami karena tidak
adanya energi yang tubuh dapat peroleh. Itulah mengapa tubuh tetap harus
menerima fruktosa asal tidak berlebihan yang bisa berakibat buruk.
3. Sumber Fruktosa
Fruktosa pada dasarnya adalah jenis gula alami sehingga akan
sangat gampang diperoleh ketika kita mengonsumsi buah dan sayuran. Sayuran dan
buah adalah makanan-makanan sehat penyedia energi yang akan mendukung fungsi
sel-sel tubuh secara keseluruhan. Konsumsi sayuran dan buah dalam kadar yang
tepat tidak akan membahayakan organ tubuh kita dan akan mengurangi risiko
penyakit.
Sementara untuk sumber fruktosa yang diproses, bisa kita
temukan pada sirup jagung. Fruktosa pada sirup jagung termasuk tinggi dan ini
adalah pemanis yang diproses walaupun asalnya dari jagung. Terdapat kandungan
fruktosa dan glukosa di dalamnya sehingga tubuh akan memprosesnya dengan cara yang sama,
yaitu secara alami. Fruktosa sendiri biasanya dimanfaatkan untuk penambah rasa
manis di beragam jenis makanan, seperti:
§ Minuman ringan
§ Minuman berenergi
§ Sereal
§ Kue
§ Selai, dll.
Untuk kebutuhan hariannya, pria membutuhkan 150 kalori,
sedangkan wanita lebih sedikit dengan kebutuhan 100 kalori saja setiap harinya.
Asalkan tidak berlebihan, fruktosa adalah senyawa yang baik untuk tubuh dan tak
akan membawa penyakit.
C. Galaktosa
Monosakarida
ini jarang terdapat bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam
bentuk laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa
kurang manis daripada glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai
sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
Pada proses oksidasi
oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam
musat yang kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang
dihasilkan oleh oksidasi glukosa. Pembentukan asam musat ini dapat dijadikan
cara identifikasi galaktosa, karena kristal asam musat mudah dimurnikan dan
diketahui bentuk kristal maupun titik leburnya.
1. Manfaat Galaktosa
Seperti
halnya nutrisi dan jenis gula lainnya, galaktosa pun ada fungsinya bagi
manusia. Bahkan keberadaan galaktosa mampu membuat kesehatan tubuh kita
terjaga baik. Berikut adalah manfaat serta fungsi galaktosa yang perlu dilirik.

a.
Mendukung Sistem Kekebalan Tubuh
Galaktosa adalah senyawa yang juga penting bagi tubuh kita
dan salah satu sakarida ini adalah komponen yang tak dapat dilewatkan oleh
tubuh. Alasannya adalah karena kekebalan tubuh kita pun bergantung pada
galaktosa. Bersama dengan nutrisi lainnya, apabila seimbang, maka sel-sel tubuh
akan berkembang dan terjaga fungsi kesehatannya. Sel-sel tubuh dalam proses
komunikasi mereka antara satu dengan yang lain membutuhkan galaktosa dan tanpa
adanya senyawa ini, tubuh berkemungkinan berdaya tahan rendah dan rentan
terserang penyakit.
Rendahnya asupan dan kadar galaktosa di tubuh kita, sistem
kekebalan otomatis bakal menurun dan ini sama dengan membuka kesempatan bagi
penyakit untuk bebas datang ke tubuh kita. Memang sampai saat ini studi masih
dilanjutkan demi memelajari lebih dalam akan pengaruh galaktosa terhadap
imunitas tubuh dan bagaimana fungsinya secara mendetil Penelitian yang
dilakukan adalah bertujuan untuk mengetahui lebih banyak akan efek gula
terhadap daya tahan tubuh mamalia di mana manusia pun juga masuk ke dalamnya.
Memang membutuhkan waktu untuk menyelidiki dan mendapatkan
jawaban pastinya supaya teka-teki ini dapat menjadi jelas. Namun kesimpulan
sebetulnya tetap mereka nyatakan bahwa gula itu penting untuk kekebalan tubuh,
galaktosa adalah salah satu gula tersebut. Dengan adanya galaktosa, sistem imun
tubuh sangat dipengaruhi dengan baik dan fungsinya pun menjadi sempurna bila
dalam keadaan seimbang bersama nutrisi lainnya.
b.
Sebagai Pembentuk Sel-sel dan
Organ
Manusia membutuhkan galaktosa karena pembentukan jaringan
sel tubuh dan organ kita sangat didukung oleh senyawa ini. Sel satu dengan yang
lain harus berkomunikasi dalam membangun fungsi tubuh kita dan galaktosa mampu
membuat semua sel terbentuk dan bekerja dengan sangat baik. Inilah alasan
mengapa galaktosa dimasukkan ke dalam nutrisi penting yang perlu diperoleh pada
diet harian kita yang baru akhir-akhir ini diketahui peran besarnya bagi tubuh
setelah para ilmuwan sama sekali tidak menyadarinya sedari dulu.
Peran dari galaktosa ini adalah sebagai sistem pesan yang
pengoperasiannya ada diantara satu sel dengan sel yang lain agar pesan yang
dikirim dari satu sel ke teman selnya yang lain bisa terjalin baik dan lancar.
Komunikasi antar sel ini adalah tentang apa jenis sel mereka sehingga tubuh tak
mudah menerima sel-sel jahat. Bisa dibayangkan bila galaktosa maupun sistem
pesan ini tidak ada, maka sel-sel yang berjalan individu tak akan mampu
mengenali sel-sel lain apakah mereka ramah terhadap tubuh kita atau tidak. Ini
yang bisa menjadi bahaya ketika ada sel buruk yang kemudian diterima padahal
bisa menyebabkan suatu penyakit.
Tubuh memang bertugas menghasilkan antibodi, tapi antibodi
yang kita miliki tak memiliki kemampuan dalam mengetahui dan membedakan mana
sel yang baik dan mana sel yang tidak baik. Antibodi tak dapat mengenali mana
sel yang harus dibiarkan dan mana sel yang harus dibasmi untuk melindungi organ
kita. Bila asupan galaktosa tak terpenuhi secara cukup, penyakit akan mudah
menyerang karena komunikasi sel yang juga menjadi tidak lancar sehingga akan
ada banyak sel tak ramah yang menginvasi tubuh.
2. Sumber Galaktosa
Galaktosa pada dasarnya hampir sama dengan glukosa walaupun
rasanya tidaklah semanis glukosa. Ada lebih banyak energi yang diberikan oleh
galaktosa ketimbang gula pasir dengan jumlah atau takaran yang sedikit. Namun
galaktosa tidaklah tersedia untuk pemakaian dalam kegiatan rumah tangga
sehari-hari, seperti aktivitas memasak atau membuat kue karena memang sifatnya
yang tak gampang larut seperti halnya gula.
Galaktosa tersedia dalam bentuk suplemen apabila ingin
mengonsumsinya demi menjaga kesehatan tubuh. Tapi kalau kita bisa memenuhi
asupan galaktosa dari bahan-bahan makanan yang ada di sekitar kita, sepertinya
asupan dari suplemen tidaklah diperlukan kecuali bila sudah dinyatakan boleh
dan berada di bawah pengawasan dokter. Makanan-makanan dengan kandungan
galaktosa adalah sebagai berikut:
§ Gula bit.
§ Susu dan olahannya.
§ Permen
§ Permen karet, dll
Saat seseorang mengonsumsi susu atau produk olahan yang
terbuat dari susu, otomatis laktosa akan dipecah oleh tubuh ke dalam galaktosa.
Itulah yang membuat beberapa penyakit kanker kemudian dikaitkan dengan konsumsi
susu, seperti penyakit kanker prostat dan ovarium. Penelitian tengah berjalan
untuk menemukan apakah risiko penyakit tersebut adalah karena kebanyakan minum
susu atau faktor keturunan. Memang sesuatu yang dikonsumsi terlalu banyak bukan
menjadi manfaat tapi malah menjadi hal yang merugikan bagi tubuh, bahkan
termasuk produk susu sekalipun.
D.
Kaitan Materi dengan Surat di Al-Qur’an
Al-An’am 141.
“Dan Dialah yang
menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma,
tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa
(bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang
bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik
hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan.”
Al-A’raf 31. “Hai
anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.”
KESIMPULAN
Glukosa adalah salah satu monosakarida sederhana yang mempunyai rumus
molekul C6H12O6. Kata glukosa diambil dari
bahasa Yunani yaitu glukus yang berarti manis, karena memang nyata bahwa glukosa
mempunyai rasa manis. Nama lain dari glukosa antara lain dekstrosa, D-glukosa,
atau gula buah karena glukosa banyak terdapat pada buah-buahan. Glukosa
merupakan suatu aldoheksosa yang mempunyai sifat dapat memutar cahaya
terpolarisasi ke arah kanan.
Fruktosa
(bahasa Inggris: fructose, levulose), atau gula buah, adalah
monosakarida yang ditemukan di banyak jenis tumbuhan dan merupakan salah satu
dari tiga gula darah penting bersama dengan glukosa dan galaktosa, yang bisa
langsung diserap ke aliran darah selama pencernaan. Fruktosa ditemukan oleh
kimiawan Perancis Augustin-Pierre Dubrunfaut pada tahun 1847. Fruktosa murni
rasanya sangat manis, warnanya putih, berbentuk kristal padat, dan sangat mudah
larut dalam air.
Galaktosa merupakan monosakarida yang jarang terdapat
bebas dalam alam. Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa yaitu
gula yang terdapat dalam susu. Galaktosa mempunyai rasa kurang manis daripada
glukosa dan kurang larut dalam air. Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang
cahaya terpolarisasi ke kanan.
Materi ini berkaitan dengan surat Al-An’am ayat 141
dan Al’A’raf ayat 31 yang pada intinya melarang manusia untuk berlebih-lebihan,
karena sesuatu yang digunakan dengan berlebihan tentunya tidak baik bagi si
penggunanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar