Rabu, 01 Maret 2017

RETIKULUM ENDOPLASMA DAN SEGREGASI PROTEIN



RETIKULUM ENDOPLASMA DAN SEGREGASI PROTEIN
MAKALAH
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi Sel yang dibimbing oleh Haslinda Yusti Agustina, S.Si., M.pd





Oleh
Kelompok 3
Lutfi Mufarida                 (17208153039)
Rizal Miftakhul K            (17208153062)
Moh.Nizar Soim              (17208153068)



JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
September 2016






BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam sel pada sitoplasma terdapat membrane yang berbentuk pembuluh, gelembung atau vakuola dan rongga rongga pipih yang saling berhubungan yang disebut reticulum Endoplasma. Reticulum endoplasama merupakan organel yang tidak statis dan dapat dianggap sebagai salah satu komponen dari suatu sistem dinamik yang mempunyai hubungan dengan membrane plasma dan membran luar selaput inti. Sedangkan organel organel lain tidak mempunyai hubungan langsung tapi dapat terjadi interaksi secara langsung atau tidak.
Reticulum endoplasma mempunyai fungsi dalam berbagai sintesis, dapat ditemukan pada sel eukariotik dan memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma meliputi separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).
Pada bagian bagian Retikulum endoplasma tertentu terdapat ribuan ribosom. Ribosom merupakan tempat dimana proses pembentukan protein terjadi didalam sel. Bagian  ini di sebut Retikulum Endoplasma Kasar  atau REK ( Rough endoplasmic reticulum ) yang mengisolir dan membawa protein tersebut kebagian lainnya. Sedangkan reticulum endoplasma yang tidak diselimuti oleh ribosom disebut Retikulum Endoplasma Halus atau REH ( smooth endoplasmic reticulum ) untuk membentuk lemak dan steroid.

B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana definisi retikulum endoplasma?
2.      Bagaimana struktur retikulum endoplasma?
3.      Bagaimana fungsi retikulum endoplasma?
4.      Bagaimana mekanisme segregasi protein pada retikulum endoplasma?
C.    Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui definisi retikulum endoplasma.
2.      Untuk mengetahui struktur retikulum endoplasma.
3.      Untuk mengetahui fungsi retikulum endoplasma.
4.      Untuk mengetahui mekanisme segregasi protein pada retikulum endoplasma.















BAB II
PEMBAHASAN
A.    Retikulum Endoplasma
Salah satu komponen sistem endomembran adalah retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma ditemukan pada tahuan 1945 sebagai hasil penerapan ikroskop elektron pada sel-sel yang dikultur. Pada awalnya mikograf elektron menunjukkan adanya susunan mikrotobula seperti renda yang letaknya tidak sampai pada perifer sel, oleh karena itu disebut retikulum endoplasma. Pemeriksaan dengan mikroskop elektron voltase tinggi pada sayatan tipis dan pengelupasan beku menunjukkan struktur tiga dimensi dari retikulum endoplasma. Retikulum endoplasma merupakan suatu sistem membrane berbentuk kantung pipih yang menembus semua wilayah sitoplasma. Letaknya antara membrane plasma dan selaput inti. Semua sel eukariotik memiliki RE. Sebagai komponen dari sistem membrane intra-sel, RE bersifat dinamis (tidak statis) dan susunanya berbentuk lembaran-lembaran jaringan (labirin) yang berbentuk tabung atau kantung-kantung pipih dan menempati tempat yang luas didalam sintosol. Retikulum endoplasma bersama komponen sistem membrane intra-sel (organel-organel) yang lain membentuk suatu jalinan di dalam sel yang disebut jalinan rongga sel. Jalinan ini memisahkan sel menjadi dua dua kompartemen, yaitu kompartemen sitoplasma dan kompartemen rongga dalam atau kompartemen lumen suatu organel.
 
(gambar 1.1) retikulum endoplasma
Jalinan RE membangun suatu sistem peredaran enzim bekerja sama dengan kompleks golgi, lisosom, dan membrane sel. Melalui jalinan ini, enzim beserta senyawa penting lain secara cepat dapat mencapai bagian sel maupun jaringan ekstraseluler dengan cara fusi membrane dan gerakan membrane. Retikulum endoplasma berperan penting dalam biosintesis protein dan lipid. Membrannya merupakan tempat produksi semua protein membrane dan lipid untuk hampir semua organel, termasuk RE sendiri, golgi, lisosom, endosom, vesikula sekretori dan juga membrane plasma. Sintesis lipid pada membrane mitokondria dan peroksisom juga memerlukan RE. demikian pula protein-protein yang akan disekresikan keluar sel, pada awalnya dilakukan di dalam lumen RE.
B.     Struktur Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan membran yang sagat berlipat-lipat membatasi ruangan yang disebut lumen atau sisterna, yang volumenya lebih dari 10% volume sel. Lumen RE tidak ada hubungan struktur dengan lumen aparatus golgi, tetapai antara RE dengan kompartemenen lain di dalam sel ada hubungan fungsi. Antara lumen RE dengan sitosol hanya dipisahkan oleh satu membran, sehingga mempermudah pertukaran molekul antara sitosol dengan lumen RE. Antran lumen RE dengan lumen sisterna AG dipisahkan oleh dua membran ( membran RE dan membran AG) dan sitosol, pemindahan molekul dari RE ke AG diangkut oleh vesikel vesikel.
RE dibedakan atas RE kasar (REK) apabila membrannya ditempeli ribosom dan RE halus(REH) apabila membrannya tidak ditempeli ribosom. Pada setiap sel terdapat kedua macam RE tersebut, hanya perbandingan antara keduanya bervariasi tergantung pada fungsi sel. REK sangat berkembang dalam sel-sel yang menghasilkan protein, sedangkan REH sangat berkembang dalam sel-sel yang berfungsi dalam metabolisme lipida. Struktur membran RE sama seperti membran sel, merupakan mosaik air. Terdapat beberapa perbedaan antara membran sel dengan membran RE misalnya perbandingan protein lipida pada membran RE lebih tinggi, sedangkan kandungan kolesterol pada membran RE lebih rendah sehingga menyebabkan membran RE lebih stabil dan kurang encer.
C.    Pembagian Retikulum Endoplasma
1.        Retikulum Endoplasma Kasar (REK)

(gambar 1.2). Retikulum endoplasma kasar

Retikulum endoplasma kasar sangat berkembang dalam sel-sel yang menghasilkan protein untuk diekspor ke luar sel. Misalnya pada sel-sel pankreas yang menghasilkan enzim pankreas, REK berkembang dalam bentuk tumpukan kantong-kantong pipih. Ruangan dari REK kadang-kadang sangat sempit karena kedua membrannya hampir berhimpit. Ruangan ini akan berkembang apabila sel-sel aktif mensintesa protein. Ciri yang yang penting dari REK adalah adanya ribosom yang menempel pada permukaan sitoplasma membran RE. Pada membran REK ditemukan dua macam glikoprotein transmembran yaitu riboforim I dan II yang tidak ditemukan pada REH. Riboforim berperan sebagai perantara perlekatan ribosom dengan membran Retikulum endoplasma.
2.        Retikulum endoplasma Halus (REH)
Morfologi REH berbeda dengan REK, meskipun keduanya merupakan sistem yang berkesinambungan. Pada sel hati REH berupa pembuluh dahalus yang membentuk anyaman dan menempati sebagaian besar sitoplasma. Sebetulnya sebagian besar sel tidal memiliki REH murni, sebagai gantinya terdapat RE yang sebagaian kasar dan sebagian halus. Daerah ini disebut daerah peralihan, sebab dari daerah ini akan dibentuk vesikel-vesikel kecil yang berisi protein untuk dibawa ke AG. REH sangat berkembang pada sel yang berfungsi untuk metabolise lipida, mislanya sel yang mensintesis hormon steroid. Sel otot mempunyai organel yang sama dengan REH disebut retikulo sarkoplasma.
Enzim pada membran retikulum endoplasma berda pada permukaan sitoplasmik dan permukaan lumen. Enzim yang berada pada permukaan sitoplasmik adalah kelompok enzim sitokrom, yang terbanyak adalah sitokrom P-40, ATP-ase, dan 5 nukleotidase. Pada permukaan dalam lumen, antara lian enzim petidase, glikolase, glukose 6 fosfatase yang merupakan enzim tanda unruk RE dan yang terbanyak adalah sitokrom P-450. Enzim sitokrom P-450 protein transmbembran, oleh karena itu terdapat pada kedua permukaan membran.
(gambar 1.3) retikulum endoplasma halus
D.    Fungsi Retikulum Endoplasma
1.    Fungsi retikulum endoplasma kasar (REK)
a.       Kasar dan Produksi Membran           
Disamping  mebuat  protein sekretoris, RE kasar merupakan pabrik membran yang tumbuh di tempatnya denagn menambahkan protein dan fospolipid. Karena polipeptida yang akan menjadi protein membran tumbuh dari ribosom, polipeptida ini dimasukkan ke dalam membran RE itu sendiri dan ditahan di sana oleh bagian hidrofibik protein. RE kasar juga membuat fospolipid membrannya sendiri; enzim yang telah ada di dalam membran RE menyusun fospolipid dari prekusor di dalam sitosol. Membran RE ini berkembang dan dapat ditransfer dalam bentuk vesikula transpor ke komponen lain sistem endomembran.   
b.      RE kasar sebagai Pusat Biosintesis Sel  
       Butir-butir ribosom pada membrab RE kasar akan mensintesis rantai polipeptida, yaitu elongasinya(pemanjangan) tidak berada di sitosol melainkan menembus membran RE. sebagian dari rantai polipeptida ini tetp berada di dalam membran menjadi protein transmembran, sedangkan bagian yang lain dilepas didlam sisterna RE. Protein transmembran yang dihasilan diperuntukkan bagi membran sel organela lainnya., sedangkan protein-protein yang dituangkan ke dalam lumen RE dipruntukkan bagi organela lainnya atau disekresikan.  
       Sintesis protein transmembran dan luminal dilakukan oleh polisoma yang menempel pada membran RE serta melibatkan dua jenis resptor. Reeptor pertama untuk mengenali ribosom subunit besar yang akan mengikat ribosom pada membran RE sehingga memungkinkan terjadinya pemindahan rantai polopeptida dari sitosol ke lumen RE. sedangkan reseptor kedua mengikat ujung 3’ mRNA yang akan diterjemahkan.
          Pemindahan rantai polipeptida ke dalam lumen RE ditentukan oleh rantai mRNA yang diterjemahkan. Pada mRNA terdapat kodon untuk polipeptida isyarat. Penerjemahan ini terjadi di sitosol yang mempunayi pengenal isyarat (SRP= signal recognition particle).
    SRP ini akan mengikat polipeptida isyarat segera setelah terbentuk. Kompleks SRP dan polipeptida isyarat ini akan segera mengikatkan diri pada reseptornya yang terdapat di membran RE.
  Pada sintesis protein yang terjadi di RE kasar akan dijelaskan pada uraian berikut ini.
1.      mRNA menginisiasi sintesis protein denagn subunit ribosom,
2.      segmen pertama dari polipeptida yang baru diterjemahkan dari ribosom adalah sinyal N-terminal.
3.       akibat  bertubrukan dengan RE sinyal yang sifatnya hidrofobik akan menetrasi ke dalam membrane.
4.      sintesis protein berjalan terus, pertumbuhan rantai polipeptida meluas menembus membran mengikuti sinyalnya.
5.      sesudah pertumbuhan polipeptida memanjang memasuki atau melalui membran RE, sinyal didegradasi oleh enzim peptidase yang terbenam di dalam membran.
6.      setelah disentesis lengakap, subunit ribosom terlepas dari mRNA dibebaskan atau terikat membran RE dengan ribosom yang lain untuk menerjemahkan pesan yang sama.  
 Setelah molekul protein selesai disintesis akan terjadi perpinadahan molekul tersebut dari sitosol ke mitokondria, kloroplas, dan periksisoma melibatkan hidrolisis ATP yang terjadi di sitosol. Tenaga dari ATP digunakan untuk mengurai lipatan-lipatan molekul protein yang akan dipindahkan. Selain itu untuk menyisipkan dan mendorong masuknya molekul protein ke dalam lumen organela tersebut juga diperlukan tenaga. 
            Selain protein, di dalam RE juga terjadi proses sintesis fospolipid dan kolesterol. Proses sintesisnya terjadi di dalam membran RE. Fospolipid dan kolesterol yang disintesis pada umumnya digunakan untuk memperbaiki membran sel atau membran organela yag rusak.  Fopolipid yang disintesis  kebanyakan  adalah fosfatidilkolin. Fosfatidilkolin disintesis dari gliserol-fosfat dan kolin. Molekul-molekul ini pada awalnya berada di sitosol membran RE kemudian oleh aktivitas protein peminda yang disebut flipase akan menyebabkan  fosfatidilkolin dipindajkan ke sitosol belahan lumnal membran RE, sedangkan fosfatidilserin dan fosfatidil inositol tetap berada di sitosol membran RE.     
2.      Fungsi retikulum endoplasma halus
RE halus adalah organel penting yang ditemukan di kedua sel hewan dan tumbuhan, di mana ia melakukan beberapa fungsi khusus. Fungsi RE halus dapat bervariasi sampai batas tergantung pada jenis sel. Lebih umum, itu berkaitan dengan melakukan proses metabolisme tertentu, yang dijelaskan di bawah ini.
Sintesis Karbohidrat dan Lipid
RE halus terutama berkaitan dengan sintesis karbohidrat dan lipid, dan kadang-kadang, dengan metabolisme mereka. Hormon steroid yang diproduksi RE halus terdapat dalam kelenjar adrenal dan endokrin. RE halus juga memproduksi kolesterol dan membran fosfolipid, yang digunakan untuk pembentukan membran.Jadi, RE halus bertanggung jawab untuk sintesis dan perbaikan membran. Dalam hati, RE halus memfasilitasi konversi glikogen yang disimpan untuk glukosa. Enzim glukosa-6-fosfatase yang terdapat pada SER mengambil bagian dalam glukoneogenesis dengan mengubah glukosa-6-fosfat menjadi glukosa.
Transportasi Protein
Meskipun RE halus tidak mengambil bagian dalam sintesis protein seperti RE kasar, memainkan peran penting dalam transportasi protein. Ini mengatur transportasi protein dengan bertindak sebagai daerah transisi untuk vesikel yang mentransfer protein ke berbagai lokasi. RE halus juga mengangkut produk dari RE kasar ke aparat Golgi dan bagian lain dari sel.
Detoksifikasi
Salah satu fungsi yang paling penting dari RE halus adalah untuk detoksifikasi tubuh dari limbah metabolik dan obat-obatan. Obat detoksifikasi, serta detoksifikasi limbah yang dihasilkan dalam proses metabolisme terjadi pada RE halus yang terdapat dalam sel-sel hati. Ini berisi enzim yang mengkatalisis sejumlah reaksi yang dapat membuat obat larut lemak dan limbah metabolik yang larut dalam air, sehingga mereka dapat dengan mudah dikeluarkan dari tubuh.Ketika sejumlah besar obat-obatan atau alkohol masuk ke sistem peredaran darah, produksi enzim detoksifikasi meningkat oleh sel-sel hati. Untuk menjalankan fungsi detoksifikasi, RE halus menggandakan luas permukaannya. Setelah obat atau racun tertentu telah dieliminasi dari tubuh, kelebihan RE halus dihancurkan oleh proses yang disebut autofagositosis.
Fungsi penting lainnya
Retikulum endoplasma, termasuk RE halus menyediakan luas permukaan untuk tindakan dan penyimpanan enzim dan produk mereka. RE halus menempel reseptor ke sel membran protein, dan menyimpan kalsium dalam sel otot. Fungsi ini penting dilakukan oleh retikulum sarkoplasma, yang merupakan jenis RE halus yang khusus terdapat dalam sel-sel otot. Dengan melepaskan ion kalsium, RE halus juga mengatur kontraksi otot. Retikulum endoplasma halus akan banyak ditemui dalam sel berbagai organ seperti sel otot pada rangka, tubulus pada ginjal dan juga kelenjar steroid. protein retikulum endoplasma halus mempunyai bermacam fungsi, seperti:
• Proses sintesis hormon steroid, khususnya di kelenjar gonad maupun korteks ginjal
• Proses pemurnian kembali atau detoksifikasi pada hati yang banyak mengandung komponen organik seperti barbiturat serta etanol.
• Proses pelepasan glukosa dari glukosa 6 fosfat pada hepar, maupun pelepasan gugus gula yang lain.
• Tempat penyimpanan glikogen dalam bentuk granula di membran luar retikulum endoplasma halus, yang berkaitan fungsi hepar.

E.     Segregasi Protein
Di dalam sel terjadi sintesis ±10.000 protein pada ribosom sitoplasma dan ribosom yang menempel pada RE. Protein tersebut mungkin untuk diekspor ke luar sel, untuk kompartemen intra seluler dan untuk komponen membran.
Pemindahan protein ada yang melibatkan RE dan ada yang tidak. Protein untuk sekresi, untuk organela tertentu misalnya lisosom, membran sel, membran RE dan AG, pemindahannya melibatkan RE. Protein yang disintesis pada ribosom sitoplasma diangkut ke inti, mitokondira, kloroplas dan peroksisom, pemindahannya tidak melibatkan RE tetapi langsung menembus membran masing-masing organela.
Protein yang pemindahannya melibatkan RE digolongkan atas protein transmembran dan protein yang larut dalam air dilepas ke dalam lumen. Protein transmembran digunakan untuk membran plasma dan membran organela, sedangkan protein yang larut digunakan untuk lumen organela lain atau dilepas ke luar sel. Protein yang pemindahannya melibatkan RE sintesisnya belum lengkap, jadi masih harus disempurnakan dalam RE dan AG, pemindahan ini disebut pemindahan kotranslasi. Protein untuk mitokondria, kloroplas, inti, dan peroksisom tanpa perlu penyempurnaan karena sintesisnya sudah lengkap, pemindahannya disebut pemindahan pos-translasi.
 
(gambar 1.4) peptida sinyal dan SRP mengarahkan ribosom di RE















PENUTUP
A.    Kesimpulan
Retikulum endoplasma merupakan salah satu organel yang terdapat dalam sistem endomembran. Retikulum endoplasma merupakan suatu sistem membrane berbentuk kantung pipih yang menembus semua wilayah sitoplasma. Letaknya antara membrane plasma dan selaput inti. RE dibedakan atas RE kasar (REK) apabila membrannya ditempeli ribosom dan RE halus (REH) apabila membrannya tidak ditempeli ribosom.
Fungsi utama RE kasar adalah sebagai tempat sintesis protein sedangkan RE halus berfungsi dalam beberapa proses metabolisme yaitu sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dan konsentrasi kalsium, detoksifikasi obat-obatan, dan tempat melekatnya reseptor pada protein membran sel.
Pemindahan protein ada yang melibatkan RE dan ada yang tidak. Protein untuk sekresi, untuk organela tertentu misalnya lisosom, membran sel, membran RE dan AG, pemindahannya melibatkan RE. Protein yang disintesis pada ribosom sitoplasma diangkut ke inti, mitokondira, kloroplas dan peroksisom, pemindahannya tidak melibatkan RE tetapi langsung menembus membran masing-masing organela








DAFTAR PUSTAKA
Santoso, lucia maria. 2016. Biologi Molekuler Sel.  Jakarta: Salemba Teknika.
Sumadi. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha lmu




Tidak ada komentar:

Posting Komentar