KOLESTEROL,
ASAM-ASAM EMPEDU, DAN HORMON KELAMIN
MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biokimia
Yang diampu oleh: Tutik Sri Wahyuni, S.Pd, M. Pd.
![]() |
Oleh
Kelompok 8:
Oleh
Kelompok 8:
Noviatun Nadhiroh (17208153048)
Anisa Fajar K.W (17208153064)
Moh. Nizar Soim (17208153068)
Moh. Fahrur Baihaqi (17208153071)
JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN
ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI......................................................................................... i
BAB I PEMBAHASAN
A.Kolesterol................................................................................ 1
B.Asam-asam Empedu................................................................ 6
C.Hormon Kelamin..................................................................... 7
D.Keterkaitan dengan Al-Qur’an................................................ 9
BAB II PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................. 12
B.Saran........................................................................................ 12
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PEMBAHASAN
A. Kolesterol
Kolesterol
adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan dan
berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh
tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan
merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna
penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran
plasma serta menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid.
Kolesterol
terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa
kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain
untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat
garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas
atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Kolesterol
tidak larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh
dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein.

Gambar
1.1 Struktur Kolesterol

Gambar
1.2 Kolesterol dalam bentuk kristal
Kolesterol
yang diproduksi oleh tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High
Density Lipoprotein) yang biasa disebut dengan kolesterol baik dan
kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) disebut dengan kolesterol
jahat. Kelebihan kadar kolesterol dalam darah disebut dengan
hiperkolesterolemia.
Endapat kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah
dapat menyebakan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah jadi
makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan
pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan
pembuluh darah maka, aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini
jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja
lebih keras dari biasannya.[2]
Adanya kolesterol dapat di tentukan dengan
menggunakan beberapa jenis reaksi warna. Salah satu di antarannya ialah reaksi
salkowski. Apabila kolesterol di larutkan dalam kloroform dan larutan ini
dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam
berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila di kenai cahaya. Bagian
kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan
kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat
pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan
hijau. Ini disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini
ternyata sebanding degan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman
Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam
darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml darah.
Vitamin D
(Kalsiferol)
Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin larut lemak
prohormon yang juga dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D sendiri
memiliki 2 bentuk aktif yaitu vitamin D2 dan Vitamin D3.
![]() |
Gambar 1.3 Struktur Vitamin D2 dan Vitamin D3
Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini
berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan
tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan
senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin ini yang paling banyak
ditemukan pada hewan dan kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi
menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-dihydroxycholecalciferol.[3]
7- dehidrokolesterol
Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya
berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu terdapat ikatan ragkap C = C antara atom
C nomor 7 dan nomor 8. Senyawa ini terdapat bersama dengan kolesterol dalam
jaringan-jaringan.
Dengan sinar ultra violet 7- dehidrokolesterol dapat
di ubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan kerapuhan pada
tulang. Oleh karena itu sinar matahari mengandung sinar ultra violet, maka berjemur
di sinar matahari pada pagi hari 10-15 menit dapat memnuhi kebutuhan akan
vitamin D bagi tubuh.
Ergosterol

Gambar 1.4 Struktur Ergosterol dan
7-Dehidrokolesterol
Provitamin
D3 adalah 7-dehidrokolesterol yang dapat ditemuka dalam makanan yang berasal
dari hewan. Dalam tubuh zat ini dibuat oleh kolesterol. Dalam kulit,
7-dehidrokolesterol ini diubah menjadi vitamin D3 akibat pengaruh sinar
matahari.
Ergosterol
ialah prekursor biologis (provitamin) menjadi vitamin D2 ini diubah menjadi
viosterol oleh sinar UV, dan kemudian dikonversi menjadi ergokalsiferol, suatu
bentuk vitamin D juga dikenal sebagai D2.[5]
Sumber
Vitamin D
Vitamin D
dapat diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Sumber makanan hewani
yang mengandung vitamin D antara lain: minyak seperti minyak hati ikan kod,
telur, hati, berbagai jenis ikan, susu, mentega, dan lain
sebagainya. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat adalah ASI. Maka
dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada bayi, ASI penting diberikan
maksimal 6 bulan.
Sementara
vitamin D yang berasal dari makanan nabati, biasanya terdapat pada minyak
sayur, ubi, dan kentang. Kandungan vitamin D pada makanan nabati ini sangat
rendah. Oleh karena itu, orang yang vegetarian memerlukan tambahan suplemen
vitamin D untuk melengkapi kadar vitamin dalam tubuhnya.
Metabolisme
Vitamin D Dalam Tubuh
Manusia
mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh sinar
matahari, diet dan suplemen. Pengaruh sinar matahari dalam pembentukan Vitamin
D bagi manusia melalui pengaruh sinar ultraviolet B berasal dari matahari
yang mempunyai panjang gelombang antara 290 sampai 315 nanomikron, sinar
tersebut menembus kulit dan mengubah 7-dehidrocholesterol menjadi provitamin D3
yang kemudian segera berubah menjadi vitamin D3. Sedangkan sumber Vitamin D2
dan D3 yang berasal dari diet dan suplemen dalam bentuk chilomikron dialirkan
ke pembuluh limfa untuk masuk sirkulasi vena.
Secara
umum Vitamin D disimpan dalam sel-sel lemak tubuh. Vitamin D dalam sirkulasi
darah vitamin D diikat oleh protein khusus untuk di bawa ke hati. Di dalam hati
vitamin D yang belum aktif dengan bantuan enzim tertentu diubah menjadi vitamin
D aktif, yaitu 25 dehidroksi vitamin D atau 25(OH)D. Dari hati vitamin D
kemudian dibawa ke ginjal. Kadar vitamin D aktif di dalam darah tersebut diatur
oleh hormon paratiroid, kalsium dan fosfor. Kadar vitamin aktif
inilah yang menjadi dasar para klinis menilai kadar Vitamin D seseorang di
dalam darahnya. Kadar vitamin D seseorang sangat dipengaruhi oleh kalsium,
fosfor, dan faktor pertumbuhan fibroblast. Kadarnya akan menjadi menurun akibat
umpan balik negatif dari hormon paratiroid.
B. Asam-asam Empedu
Cairan empedu dibuat oleh hati dan di simpan dalam
kantung empedu yang kemudian di keluarkan ke dalam usus dua belas jari
(duodenum) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan empedu ini
mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin,
asam-asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolesterol. Asam-asam empedu
yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam
deoksikolat, dan asam litokolat. Asam-asam empedu dibuat dalam hati dari
kolesterol melalui serangkaian reaksi-reaksi kimia.[6]
Dalam empedu, asam deoksikolat bergabung dengan
glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung
dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam
bentuk garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam-garam empedu ini
berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu
emulsi.[7]
Dengan demikian garam-garam empedu membantu proses
pencernaan lipid atau lemak dalam usus dan absorpsi hasil-hasil pecernaan
melalui dinding usus. Kira-kira 90% dari
garam empedu tersebut diabsorpsi melalui dinding usus dan di bawa kembali ke hati. Asam empedu disintesis dari kolesterol.
Empat
asam empedu yang ditemukan pada manusia adalah :
- Asam kolat
- Asam kenodioksikolat
- Asam deoksikolat
- Asam litokolat
Dua asam
empedu utama (primer) yang terbentuk di hati adalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat. Di kolon, bekteri mengubah asam kolat menjadi asam deoksikolat
dan asam kenodeoksikolat menjadi asam litokolat. Karena terbentuk akibat kerja
bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat disebut sebagai asam empedu (sekunder).
![]() |
|||
![]() |
Gambar
1.5 Struktur asam litokolat
![]() |
Gambar 1.6 Struktur asam kolat dan asam deoksikolat
C. Hormon Kelamin
Ada dua jenis hormon kelamin yaitu, hormon laki-laki
dan hormon kelamin perempuan. Testosteron dan endrosteron adalah hormon kelamin
laki-laki. Testosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal,
sedangkan
endrosteron didapati pada urine dan
mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon
kelamin perempuan ada dua jenis yaitu esterogen dan progesteron. Estrol,
estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol adalah
hasil metabolisme progesteron.[8]
Progesteron Merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada
siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis.
a)
Pada fase sekresi mempersiapkan
endometrium mencapai optimal. Kelenjar-kelenjar menyekkresi zat-zat yang
berguna untuk makanan dan untuk proteksi terhadap embrio yang akan
berimplementasi.
b)
Menjaga
kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.
![]() |
Gambar
1. Struktur progesterone
Estrogen adalah sekelompok senyawa
stroid yang berfungsi
terutama sebagai hormone seks wanita.
a)
Pada fase pubertas mempengaruhi
perkembangan tuba, dan kelenjar mamae, serta perkembangan seks sekunder wanita
b) Pada fase
proliferasi lapisan endometrium berkembang lebih tebal lebih banyak
kelenjar-kelenjar , pembuluh darah arteri dan vena
![]() |
Gambar
1.7 Struktur estrogen
Fungsi hormon testosterone terhadap
laki-laki antara lain.
a)
Testosteron meningkatkan fungsi metabolisme pada pria,
yang berkontribusi terhadap penyembuhan lebih cepat dan total lemak tubuh
bagian bawah.
b)
Testosteron
diperlukan untuk proses pematangan sperma dan memberikan kontribusi terhadap
kualitas keseluruhan dari sperma.

Gambar
1.9 Struktur Testosteron
D.
Keterkaitan Kolesterol dengan Ayat Al-Qur’an
Kelebihan kolesterol berpotensi
menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh akan
tersumbat, kemudian sel-sel jantung bisa mati (iskemia) dan akhirnya penyakit
jantung koroner yang bisa membawa kematian.[9]
Sebaiknya jangan makan-makanan
yang berlebihan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit, maka telah
diperingatkan oleh Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut:

Artinya: “Makan dan
minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S
Al-A’raaf: 31).
Faktor utama penyebab
terjadinya jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan
di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti
oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan
darah, dan lain-lain. Yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat
pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah
tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai
akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark
Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat
menyebabkan kematian mendadak hal ini pula dipengaruhi oleh pola makan yang
kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi
penyebab penyakit jantung koroner.
Penyempitan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh lemak merupakan
salah satu penyebab selain oleh bekuan darah/trombus. Untuk memahami mekanisme
terjadinya penyempitan kita harus memahami patofisiologi metabolisme lemak.
Lemak dalam tubuh berguna sebagai:
1. Cadangan makanan.
2. Lemak
tubuh berfungsi sebagai Insulator.
3. Lemak
memiliki fungsi kosmetik (kacantikan).
Adapun penyebab yang lain mengenai penyakit jantung koroner karena tidak
makan-makanan yang menyehatkan bagi tubuh. Syarat utama makanan yang kita
makan agar menyehatkan dan baik untuk kehidupan kita, telah diperintahkan oleh
Allah SWT dalam Al Qur’an sebagai berikut:

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah
kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
melampaui batas”. (Q.S
Al-Maaidah: 87)

Artinya: “Dan makanlah
makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan
bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S Al-Maaidah: 88)
Cara Mencegah
dan mengobati Penyakit Jantung Koroner
1. Cara
Mencegah
Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, dapat melakukan hal-hal
sebagai berikut:
a. Pola makan
sehat
b. Berhenti
merokok
c. Hindari stres
d. Hindari hipertensi
e. Hindari obesitas
f. Olahraga teratur
g. Konsumsi antioksidan
2. Cara
Mengobati
Di bawah ini, merupakan beberapa terapi penyakit atau terapi pengobatan
penyakit agar kita bisa terhidar dari penyakit jantung, sebagai berikut:
a.
Melakukan terapi penyakit atau terapi pengobatan
penyakit dengan periksa tekanan darah secara teratur.
b.
Melakukan terapi pengobatan atau pengobatan penyakit
dengan tidak merokok.
c.
Memeriksakan diri apakah mengidap diabetes, dan
mengendalikan kadar glukosa darah jika mengidap diabetes.
d.
Melakukan terapi penyakit kesehatan dan penyakit
kesehatan dengan mempertahankan berat badan yang normal.
e.
Melakukan terapi penyakit kesehatan dan penyakit
kesehatan dengan diet rendah kolesterol dan lemak jenuh.
f.
Melakukan olahraga secara teratur.
g.
Mengurangi dampak stres dengan cara relaksasi.
h.
Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur .
BAB II
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak
terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan
kelompok senyawa yang
penting dengan struktur dasar sterana jenuh. Senyawa
yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, 7-dehidrokolesterol, asam-asam empedu, progesteron, dan estrogen.
Setiap mahluk yang ada di bumi
termasuk manusia tidak bisa lepas dari lemak (fat) dan minyak (oil) karena
keberadaan mereka juga sangat dibutuhkan di dalam tubuh tentunya dengan kadar
yang sesuai. Lemak umunya diperoleh dari dari hewan, berwujud padat pada suhu
ruang, tersusun dari asam lemak jenuh. Sedangkan untuk minyak memiliki sifat
umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari
asam lemak tak jenuh
Namun jika terjadi kelebihan
kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat,
kemusian sel-sel jantung akan mati dan bisa berujung pada kematian. Pada
jaringan otak berdampak memperparah stroke hipoglikemia akibat kompikasi
metabolisme protein tersebut diatas.
Allah telah memperingatkan kita
melalui firmannya, bahwa kita tidak boleh makan dan minum secara berlebihan
karena pengaturan pola makan serta pola hidup yang sehat sangat berpengarug
terhadap kesehatan seseorang.
B.
Saran
Demikian yang dapat kami
paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap
para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya
juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin
Supriyanti. 2012. Dasar-Dasar Biokimia.
Jakarta: UI-Press.
Page,
David S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia.
Jakarta: Erlangga
Wiguna,
Candra. 2015. Vitamin D (Kalsiferol), (online) (http://duniaiptek.com/vitamin-d-kalsiferol/html),
Diakses 16 Oktober 2016, jam 09.00 WIB.
Kitty, Faulida. 2014. Metabolisme
Lipid dengan Jantung Koroner dan Keterkaitannya dalam Al-Qur’an, (Online)
(http://faulidakitty.blogspot.co.id/2014/05/metabolisme-lipid-dengan-penyakit.html), Diakses 16 Oktober 2016, jam 11.30 WIB.
[1] Anna
Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar
Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 74
[3] Candra
wiguna, Vitamin D (Kalsiferol), http://duniaiptek.com/vitamin-d-kalsiferol/html,
diakses 16 Oktober 2016, jam 09.00 WIB.
[4] Anna
Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar
Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 77
[5]
David S. Page, Prisip-Prinsip Biokimia, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal 132
[6]
David S. Page,
Prisip-Prinsip Biokimia, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal 135
[7]
Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 78
[9] Faulida Kitty, Metabolisme
Lipid dengan Jantung Koroner dan Keterkaitannya dalam Al-Qur’an, http://faulidakitty.blogspot.co.id/2014/05/metabolisme-lipid-dengan-penyakit.html,
diakses 16 Oktober 2016, jam 11.30 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar