Rabu, 01 Maret 2017

KOLESTEROL, ASAM-ASAM EMPEDU, DAN HORMON KELAMIN



KOLESTEROL, ASAM-ASAM EMPEDU, DAN HORMON KELAMIN

MAKALAH
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Biokimia
Yang diampu oleh: Tutik Sri Wahyuni, S.Pd, M. Pd.




 





Oleh
Kelompok 8:
                           



Oleh
Kelompok 8:

                            Noviatun Nadhiroh                (17208153048)
                            Anisa Fajar K.W                    (17208153064)
                            Moh. Nizar Soim                    (17208153068)
                            Moh. Fahrur Baihaqi              (17208153071)






JURUSAN TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
TULUNGAGUNG
Oktober 2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI......................................................................................... i
BAB I PEMBAHASAN
A.Kolesterol................................................................................ 1
B.Asam-asam Empedu................................................................ 6
C.Hormon Kelamin..................................................................... 7
D.Keterkaitan dengan Al-Qur’an................................................ 9
BAB II PENUTUP
A.Kesimpulan.............................................................................. 12
B.Saran........................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PEMBAHASAN

A.  Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah, berwarna kekuningan dan berupa seperti lilin, yang diproduksi oleh hati dan sangat diperlukan oleh tubuh. Kolesterol termasuk golongan lipid yang tidak terhidrolisis dan merupakan sterol utama dalam jaringan tubuh manusia. Kolesterol mempunyai makna penting karena merupakan unsur utama dalam lipoprotein plasma dan membran plasma serta menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid.
Kolesterol terbentuk secara alamiah. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan oleh tubuh dengan bermacam-macam fungsi, antara lain untuk membuat hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D, dan untuk membuat garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak. Jadi, bila takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh. Kolesterol tidak larut dalam darah. Kolesterol diangkut ke berbagai jaringan dalam tubuh dengan bantuan senyawa yang tersusun atas lemak dan protein, yakni lipoprotein.
Description: C:\Documents and Settings\dynabook\My Documents\novi 3\biokimia\kel 8\048chol.gifKolesterol merupakan salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Dari rumus kolesterol dapat dilihat bahwa gugus hidroksil yang terdapat pada atom C nomor 3 mempunyai posisi β karena dihubungkan dengan garis penuh.[1]






Gambar 1.1 Struktur Kolesterol
Kolesterol dapat larut dalam pelarut lemak, misalnya eter, klorofrom, benzena dan alkohol panas. Apabila terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol mengkristal dalam bentuk kristal yang tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 150-151°C.







Gambar 1.2 Kolesterol dalam bentuk kristal
Kolesterol yang diproduksi oleh tubuh terdiri dari 2 jenis, yaitu kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang biasa disebut dengan kolesterol baik dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) disebut dengan kolesterol jahat. Kelebihan kadar kolesterol dalam darah disebut dengan hiperkolesterolemia.
Endapat kolesterol apabila terdapat dalam pembuluh darah dapat menyebakan penyempitan pembuluh darah karena dinding pembuluh darah jadi makin tebal. Hal ini mengakibatkan juga berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan pembuluh darah dan berkurangnya kelenturan pembuluh darah maka, aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung harus memompa darah lebih keras. Hal ini berarti jantung harus bekerja lebih keras dari biasannya.[2]
Adanya kolesterol dapat di tentukan dengan menggunakan beberapa jenis reaksi warna. Salah satu di antarannya ialah reaksi salkowski. Apabila kolesterol di larutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila di kenai cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudian biru dan hijau. Ini disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding degan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman Burchard dapat digunakan untuk menentukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat antara 150-200 miligram tiap 100 ml darah.

Vitamin D (Kalsiferol)
Vitamin D adalah salah satu jenis vitamin larut lemak prohormon yang juga dikenal dengan nama kalsiferol. Vitamin D sendiri memiliki 2 bentuk aktif yaitu vitamin D2 dan Vitamin D3.


Description: C:\Documents and Settings\dynabook\My Documents\novi 3\biokimia\kel 8\Untitled.jpg
 









Gambar 1.3 Struktur Vitamin D2 dan Vitamin D3

Vitamin D2 atau dikenal juga dengan nama ergokalsiferol ini berasal dari turunan senyawa kolesterol yang banyak ditemukan pada ragi dan tanaman. Vitamin D3 (kolekalsiferol) sendiri berasal dari turunan senyawa 7-dehidrokolesterol. Golongan vitamin ini yang paling banyak ditemukan pada hewan dan kulit manusia. Pada ginjal, vitamin D dikonversi menjadi bentuk aktif yang disebut 1,25-dihydroxycholecalciferol.[3]


7- dehidrokolesterol
Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol, yaitu terdapat ikatan ragkap C = C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Senyawa ini terdapat bersama dengan kolesterol dalam jaringan-jaringan.
Dengan sinar ultra violet 7- dehidrokolesterol dapat di ubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh. Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang. Oleh karena itu sinar matahari mengandung sinar ultra violet, maka berjemur di sinar matahari pada pagi hari 10-15 menit dapat memnuhi kebutuhan akan vitamin D bagi tubuh.

Ergosterol
Description: C:\Documents and Settings\dynabook\My Documents\novi 3\biokimia\kel 8\l.jpgSterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7- dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila di kenai sinar ultra violet. Ergosterol maupun 7- dehidrokoleterol merupakan provitamin D.[4]








Gambar 1.4 Struktur Ergosterol dan 7-Dehidrokolesterol

Provitamin D3 adalah 7-dehidrokolesterol yang dapat ditemuka dalam makanan yang berasal dari hewan. Dalam tubuh zat ini dibuat oleh kolesterol. Dalam kulit, 7-dehidrokolesterol ini diubah menjadi vitamin D3 akibat pengaruh sinar matahari.
Ergosterol ialah prekursor biologis (provitamin) menjadi vitamin D2 ini diubah menjadi viosterol oleh sinar UV, dan kemudian dikonversi menjadi ergokalsiferol, suatu bentuk vitamin D juga dikenal sebagai D2.[5]

Sumber Vitamin D
Vitamin D dapat diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Sumber makanan hewani yang mengandung vitamin D antara lain: minyak seperti minyak hati ikan kod, telur, hati, berbagai jenis ikan, susu, mentega, dan lain sebagainya. Pada bayi, sumber vitamin D yang paling tepat adalah ASI. Maka dari itu, untuk mendukung pemenuhan vitamin D pada bayi, ASI penting diberikan maksimal 6 bulan.
Sementara vitamin D yang berasal dari makanan nabati, biasanya terdapat pada minyak sayur, ubi, dan kentang. Kandungan vitamin D pada makanan nabati ini sangat rendah. Oleh karena itu, orang yang vegetarian memerlukan tambahan suplemen vitamin D untuk melengkapi kadar vitamin dalam tubuhnya.

Metabolisme Vitamin D Dalam Tubuh
Manusia mendapat vitamin D dari beberapa cara, antara lain dari pengaruh sinar matahari, diet dan suplemen. Pengaruh sinar matahari dalam pembentukan Vitamin D bagi manusia melalui pengaruh sinar ultraviolet B  berasal dari matahari yang mempunyai panjang gelombang  antara 290 sampai 315 nanomikron, sinar tersebut menembus kulit dan mengubah 7-dehidrocholesterol menjadi provitamin D3 yang kemudian segera berubah menjadi vitamin D3. Sedangkan sumber Vitamin D2 dan D3 yang berasal dari diet dan suplemen dalam bentuk chilomikron dialirkan ke pembuluh limfa untuk masuk sirkulasi vena.
Secara umum Vitamin D disimpan dalam sel-sel lemak tubuh. Vitamin D dalam sirkulasi darah vitamin D diikat oleh protein khusus untuk di bawa ke hati. Di dalam hati vitamin D yang belum aktif dengan bantuan enzim tertentu diubah menjadi vitamin D aktif, yaitu 25 dehidroksi vitamin D atau 25(OH)D. Dari hati vitamin D kemudian dibawa ke ginjal. Kadar vitamin D aktif di dalam darah tersebut diatur oleh hormon paratiroid, kalsium dan fosfor. Kadar vitamin aktif inilah yang menjadi dasar para klinis menilai kadar Vitamin D seseorang di dalam darahnya. Kadar vitamin D seseorang sangat dipengaruhi oleh kalsium, fosfor, dan faktor pertumbuhan fibroblast. Kadarnya akan menjadi menurun akibat umpan balik negatif dari hormon paratiroid.

B.  Asam-asam Empedu
Cairan empedu dibuat oleh hati dan di simpan dalam kantung empedu yang kemudian di keluarkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin, asam-asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolesterol. Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam-asam empedu dibuat dalam hati dari kolesterol melalui serangkaian reaksi-reaksi kimia.[6]
Dalam empedu, asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam-garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi.[7]
Dengan demikian garam-garam empedu membantu proses pencernaan lipid atau lemak dalam usus dan absorpsi hasil-hasil pecernaan melalui dinding usus. Kira-kira 90% dari garam empedu tersebut diabsorpsi melalui dinding usus dan di bawa kembali ke hati. Asam empedu disintesis dari kolesterol.


Empat asam empedu yang ditemukan pada manusia adalah :
  1. Asam kolat
  2. Asam kenodioksikolat
  3. Asam deoksikolat
  4. Asam litokolat
Dua asam empedu utama (primer) yang terbentuk di hati adalah asam kolat dan asam kenodeoksikolat. Di kolon, bekteri mengubah asam kolat menjadi asam deoksikolat dan asam kenodeoksikolat menjadi asam litokolat. Karena terbentuk akibat kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat disebut sebagai asam empedu (sekunder).









 





Gambar 1.5 Struktur asam litokolat


 




Gambar 1.6 Struktur asam kolat dan asam deoksikolat

C.  Hormon Kelamin
Ada dua jenis hormon kelamin yaitu, hormon laki-laki dan hormon kelamin perempuan. Testosteron dan endrosteron adalah hormon kelamin laki-laki. Testosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan endrosteron didapati pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu esterogen dan progesteron. Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol adalah hasil metabolisme progesteron.[8]
Progesteron Merupakan hormon dari golongan steroid yang berpengaruh pada siklus menstruasi perempuan, kehamilan dan embriogenesis.
a)      Pada fase sekresi mempersiapkan endometrium mencapai optimal. Kelenjar-kelenjar menyekkresi zat-zat yang berguna untuk makanan dan untuk proteksi terhadap embrio yang akan berimplementasi.
b)      Menjaga kelenjar susu dalam menghasilkan air susu.



Description: C:\Documents and Settings\dynabook\My Documents\novi 3\biokimia\kel 8\progesteron.gif
 






Gambar 1. Struktur progesterone

Estrogen adalah sekelompok senyawa stroid yang berfungsi terutama sebagai hormone seks wanita.
a)      Pada fase pubertas mempengaruhi perkembangan tuba, dan kelenjar mamae, serta perkembangan seks sekunder wanita
b)      Pada fase proliferasi lapisan endometrium berkembang lebih tebal lebih banyak kelenjar-kelenjar , pembuluh darah arteri dan vena


 





Gambar 1.7 Struktur estrogen


Fungsi hormon testosterone terhadap laki-laki antara lain.
a)      Testosteron meningkatkan fungsi metabolisme pada pria, yang berkontribusi terhadap penyembuhan lebih cepat dan total lemak tubuh bagian bawah.
b)      Description: Image resultTestosteron diperlukan untuk proses pematangan sperma dan memberikan kontribusi terhadap kualitas keseluruhan dari sperma.





Gambar 1.9 Struktur Testosteron

D.  Keterkaitan Kolesterol dengan Ayat Al-Qur’an
Kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemudian sel-sel jantung bisa mati (iskemia) dan akhirnya penyakit jantung koroner yang bisa membawa kematian.[9]
Sebaiknya jangan makan-makanan yang berlebihan karena dapat menyebabkan berbagai penyakit, maka telah diperingatkan oleh Allah dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (Q.S Al-A’raaf: 31).
Faktor utama penyebab terjadinya jantung koroner adalah karena penumpukan zat lemak secara berlebihan di lapisan dinding nadi pembuluh koroner, dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jaringan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dan lain-lain. Yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak hal ini pula dipengaruhi oleh pola makan yang kurang sehat. Kecanduan rokok, hipertensi, kolesterol tinggi juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung koroner.
Penyempitan pembuluh darah arteri yang disebabkan oleh lemak merupakan salah satu penyebab selain oleh bekuan darah/trombus. Untuk memahami mekanisme terjadinya penyempitan kita harus memahami patofisiologi metabolisme lemak.
Lemak dalam tubuh berguna sebagai:
1.   Cadangan makanan.
2.   Lemak tubuh berfungsi sebagai Insulator.
3.   Lemak memiliki fungsi kosmetik (kacantikan).
Adapun penyebab yang lain mengenai penyakit jantung koroner karena tidak makan-makanan yang menyehatkan bagi tubuh. Syarat utama makanan yang kita makan agar menyehatkan dan baik untuk kehidupan kita, telah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an sebagai berikut:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas”. (Q.S Al-Maaidah: 87)
Artinya: “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S Al-Maaidah: 88)
Cara Mencegah dan mengobati Penyakit Jantung Koroner
1.    Cara Mencegah
Agar terhindar dari penyakit jantung koroner, dapat melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.    Pola makan sehat
b.    Berhenti merokok
c.    Hindari stres
d.   Hindari hipertensi
e.    Hindari obesitas
f.     Olahraga teratur
g.    Konsumsi antioksidan
2.    Cara Mengobati
Di bawah ini, merupakan beberapa terapi penyakit atau terapi pengobatan penyakit agar kita bisa terhidar dari penyakit jantung, sebagai berikut:
a.    Melakukan terapi penyakit atau terapi pengobatan penyakit dengan periksa tekanan darah secara teratur.
b.    Melakukan terapi pengobatan atau pengobatan penyakit dengan tidak merokok.
c.    Memeriksakan diri apakah mengidap diabetes, dan mengendalikan kadar glukosa darah jika mengidap diabetes.
d.   Melakukan terapi penyakit kesehatan dan penyakit kesehatan dengan mempertahankan berat badan yang normal.
e.    Melakukan terapi penyakit kesehatan dan penyakit kesehatan dengan diet rendah kolesterol dan lemak jenuh.
f.     Melakukan olahraga secara teratur.
g.    Mengurangi dampak stres dengan cara relaksasi.
h.    Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur .

BAB II
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Steroid adalah senyawa organik lemak sterol tidak terhidrolisis yang dapat dihasil reaksi penurunan dari terpena atau skualena. Steroid merupakan kelompok senyawa yang penting dengan struktur dasar sterana jenuh. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol, ergosterol, 7-dehidrokolesterol, asam-asam empedu, progesteron, dan estrogen.
Setiap mahluk yang ada di bumi termasuk manusia tidak bisa lepas dari lemak (fat) dan minyak (oil) karena keberadaan mereka juga sangat dibutuhkan di dalam tubuh tentunya dengan kadar yang sesuai. Lemak umunya diperoleh dari dari hewan, berwujud padat pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak jenuh. Sedangkan untuk minyak memiliki sifat umumnya diperoleh dari tumbuhan, berwujud cair pada suhu ruang, tersusun dari asam lemak tak jenuh
Namun jika terjadi kelebihan kolesterol berpotensi menimbulkan plak di pembuluh darah koroner pada  jantung, sehingga pembuluh akan tersumbat, kemusian sel-sel jantung akan mati dan bisa berujung pada kematian. Pada jaringan otak berdampak memperparah stroke hipoglikemia akibat kompikasi metabolisme protein tersebut diatas.
Allah telah memperingatkan kita melalui firmannya, bahwa kita tidak boleh makan dan minum secara berlebihan karena pengaturan pola makan serta pola hidup yang sehat sangat berpengarug terhadap kesehatan seseorang.

B.  Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Poedjiadi, Anna dan F.M. Titin Supriyanti. 2012. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI-Press.
Page, David S. 1997. Prinsip-Prinsip Biokimia. Jakarta: Erlangga
Wiguna, Candra. 2015. Vitamin D (Kalsiferol), (online) (http://duniaiptek.com/vitamin-d-kalsiferol/html), Diakses 16 Oktober 2016, jam 09.00 WIB.
Kitty, Faulida. 2014. Metabolisme Lipid dengan Jantung Koroner dan Keterkaitannya dalam Al-Qur’an, (Online) (http://faulidakitty.blogspot.co.id/2014/05/metabolisme-lipid-dengan-penyakit.html), Diakses 16 Oktober 2016, jam 11.30 WIB.



[1] Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 74
[2] Ibid, hlm. 75
[3] Candra wiguna, Vitamin D (Kalsiferol), http://duniaiptek.com/vitamin-d-kalsiferol/html, diakses 16 Oktober 2016, jam 09.00 WIB.
[4] Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 77
[5] David S. Page, Prisip-Prinsip Biokimia, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal 132
[6] David S. Page, Prisip-Prinsip Biokimia, (Jakarta: Erlangga, 1997), hal 135
[7] Anna Poedjiadi dan F.M. Titin Supriyanti, Dasar-Dasar Biokimia, (Jakarta: UI-Press, 2012), hlm. 78
[8] Ibid, hlm. 79
[9] Faulida Kitty, Metabolisme Lipid dengan Jantung Koroner dan Keterkaitannya dalam Al-Qur’an, http://faulidakitty.blogspot.co.id/2014/05/metabolisme-lipid-dengan-penyakit.html, diakses 16 Oktober 2016, jam 11.30 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar