PEMBAHASAN
A. Lilin
Yang dimaksud dengan lilin (wax) disini
adalah ester asam lemak dengan monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai
karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon, sebagai contoh alcohol panjang
adalah setilalkohol dan mirisil alkohol.
Pada veterbrata, lilin disekresi oleh
kelenjar kulit sebagai kulit pelindung untuk membuat kulit bersifat fleksibel,
berminyak dan tidak tembus air, rambut, wol dan bulu juga dilapisi oleh sekresi
berlilin. Burung terutama unggas yang berenang di air, mengeluarkan lilin dari
kelenjar penghiasnya, membuat bulu unggas bersifat tidak lekat dengan air. Daun
berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Penampakan berkilat
pada daun-daun berbagai tumbuhan tropic, misalnya daun “holly” dan rododendoron
dan juga daun “ivy” beracun merupakan refleksi lapisan lilinnya[1].
Lilin dibentuk dan dipergunakan dalam
jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organisme plankton, yang
menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpan utama dari bahan bakar penghasil kalori.
Karena beberapa ikan paus, ikan kembung, ikan salem, dan banyak spesies laut
lain mengkonsumsi plankton dalam jumlah besar, lilin merupakan makanan utama
dan lipida penyimpan pada rantai sumber-sumber laut.
CH2 - (CH2)14
- CH 2OH CH3 - (CH2)28
– CH2OH
Setilalkohol akrilaldehida (akrolein)
Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu
dan dari ikatan paus atau lumba-lumba. Lilin lebah dikeluarkan oleh lebah madu
untuk membentuk sarang tempat menyimpan madu. Lilin lebah madu adalah campuran
beberapa senyawa, terutama mirisilpalmitat.
CH2 ─ (CH2)14
─ C ─ OCH2(CH)28CH3
║
O
Setilpalmitar
Lilin yang terdapat pada bagian kepala ikan paus
atau lumba-lumba disebut spermaseti yang sebagian besar terdiri atas
setilpalmiat. Dahulu spermaseti ini digunakan sebagai lilin untuk keperluan
penerangan.
Lilin adalah ester asam lemak dengan
alcohol berantai panjang. Lilin tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut lemak. Oleh karena itu lilin yang terdapat pada tumbuhan berfungsi
sebagai lapisan pelindung terhadap air[2],
misalnya yang terdapat pada daun dan buah. Demikian pula lilin memegang peran
penting sebagai penahan air pada binatang, misalnya domba, burung dan serangga.
Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh
enzim yang menguraikan lemak. Oleh karenanya lilin tidak berfungsi sebagai
bahan bakar makanan[3].
B. Fosfolipid
Srtuktur
Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida
yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karenanya
fosfolipid ialah suatu fosfogliserida. Senyawa-senyawa dalam golongan
fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivate asam ɑ fosfatidat.
Gugus yang dipakai oleh asam fosfatidat ini antara
lain kolin, etanolamina, serin dan inositol. Dengan demikan senyawa yang
termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamina,
fosfatidilserin dan fosfatidilnositol.
O O
║ ║
α CH2 – O – C – R α CH2
– O – C – R
O | | O
║ ║
R – C – O- CH β β HC –
O – C – R
OH | OH
| |
α CH2 – O – P
– OH α
CH2 – O – P – OH
║ ║
O O
L- α – asam fosfatidat D- α – asam
fosfatidat
+ / CH2
HO
– CH2 – N – CH3 HO
- CH2 - CH2 - NH2 HO - CH2 - CH2 – NH2
\ CH2 |COOH
Kolin etanolamina L-serin
Fosfolipida komponen utama lipida
membrane. Terdapat beberapa kelas lipida membrane. Golongan ini berbeda dari
triasigliserol karena mempunyai satu atau lebih gugus “kepala” dengan polaritas
tinggi, selain ekor hidrokarbonnya. Karena itulah golongan ini seringkali
disebut lipida polar. Lipida membran
yang paling banyak fosfolipida.
Sifat-sifat umum fosfolipid
1. Tidak
larut dalam air
2. Larut
dalam pelarut non polar
3. Mis
: eter kloroform dan benzene
Fosfolipida berfungsi terutama sebagai
unsur structural membrane dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak.
Seperti tersirat didalam namanya, golongan lipida ini mengandung fosfor dalam
bentuk gugus asam fosfat. Fosfolipida utama yang ditemukan pada membrane adalah
fosfogliserida yang mengandung dua
molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil yang ketiga pada
gliserol membentuk ikatan ester dengan asam fosfat. Selain itu, fosfogliserida
mengandung molekul alcohol kedua yang juga berikatan ester dengan fosfat.
Karenanya, gugus alkohol kedua ini terletak padakepala polar dari molekul
fosfogliserida. Terdapat beberapa jenis kelas fosfogliserida yang berbeda dalam
gugus alcohol pada bagian kepala. Namun dengan demikian, semua fosfogliserida
mengandung dua ekor nonpolar, yang merupakan asam lemak berantai panjang. Asam
lemak yang paling banyak ditemukan didalam fosfogliserida memiliki 16 atau 18
atom karbon[4].
Jenis fosfoglisera yang berbeda
dinamakan menurut jenis alcohol pada kepala yang bersifat polar. Senyawa induk
fosfoglisera adalah asam fosfatidat, yang
tidak memiliki kepala alcohol. Senyawa ini terdapat dalam bentuk bebas hanya
dalam jumlah sedikit, tetapi merupakan senyawa antara pada biosintesa
fosfogliserida. Fosfogliserida yang paling banyak adalah senyawa-senyawa yang
hamper serupa fosfatidiletanolamin dan
fosfatidikholin yang mengandung
alcohol etanolamin dan kholin berturut-turut pada bagian kepala
yang bersifat polar. Masing-masing senyawa ini dapat mengandung kombinasi asam
lemak yang berbeda. Fosfogliserida lain termasuk fosfatidilserin, mengandung asam hidroksiamin serin sebagai gugus pada kepalanya dan fosfatidilinositol yang mengandung alcohol siklik inosol. Kardiolipin yang ditemukan
secara khas pada membran mitokondria sebelah dalam berbeda dari jenis
fodfogliserida lain. Senyawa ini merupakan fosfogliserida
“ganda” .
Semua
fosoglserida mempunyai muatan negative pada gugus fosfat pada pH 7. Selain itu,
gugus alcohol pada bagian kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan
listrik pada pH mendekati 7, seperti diperlihatkan pada jadi fosfogliserida
yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda yaitu gugus hidrofilik pada
kepala yang bersifat polar dan ekorhidrofobik yang bersifat nonpolar. Senyawa
ini karenanya bersifat amfipatik.
Pada umumnya lipida membrane adalah senyawa amfipatik sedangkan lipida penyimpan,
triasilgliserol dan lilin tidak bersifat demikian.
Fosfogliserida
mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam dan basa untuk menghasilkan
komponen unit penyusunnya: asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan alcohol pada
bagian kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik oleh
berbagai jenis fosfolidase yang
mengkatalisa hidrolisis ikatan spesifik pada molekul fosfogliserida.
Sifat
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan,
hewan dan manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat dalam kedelai, pada
manusia atau hewan terdaapat dalam
telur, otak, hati, ginjl, pancreas, paru-paru dan jantung.
Fosfatidilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh
dari kuning telur (lekhytos), karena itu diberi nama lesitin[5].
Jenis lesitin tergantung pada jenis asam lemaknya. Asam lemak yang terdapat
pada lesitin antara lain adalah asam palmitat, stearate, oleat, linoleat, dan
linolenat. Asam lemak yang mengikat pada atom karbon nomor 1 pada umumnya
adalah asam lemak jenuh, dan yang terikat pada atom karbon nomor 2 adalah asam
lemak tidak jenh.lesitin berupa zat lunak padat seperti lilin, berwarna putih
dan dapat diubah menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan
bila dicampur dengan air membentuk larutan koloid. Disamping itu lesitin larut dalam semua pelarut lemak,
kolin, gliserol dan asam fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan
enzim lesitinase, yaitu enzim yang khas untuk lesitin. lesitinase yang terdapat
dalam cairan bisa ular kobra dapat menguraikan asam lemak yang terikat pada
atom karbon nomor 2 hingga terjadi lisolesitin. Senyawa ini dapat menyebabkan
terjadinya hemolysis, yaitu proses perusakan sel-sel darah merah[6].
Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel darah merah diubah
menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan kadang-kadang dapat
menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya orang akan menderita anemia,
yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh[7].
Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam
aseton dan alcohol. Yang termasuk sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan
fofatidilserin. Kedua jenis senyawa ini terdapat dalam berbagai jaringan dan
sel, terutama banyak terdapat dalam sel otak sel syaraf lainnya bersama-sama
dengan lesitin.
Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat
dihidrolisis sempurna, sehingga di samping menghasilkan asam lemak, gliserol
dan fosfat, juga menghasilkan etanolamina dan fosfatidilserin menghasilkan juga
serin. Hidrolisis parsial dapat dilkukan dengan menggunakan enzim fosfatidase
tertentu, sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan dan
menghasilkan lisosefalin. Fosfatidilinositol terdapat dalam semua sel dan
jaringan hewan sedangkan pada tumbuhan terdapat dalam kedelai.
Kesimpulan
Lilin
merupakan ester asam lemak dengan monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai
karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon. Lilin tidak dapat larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut lemak. . Lilin tidak mudah terhidrolisis
seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.
Fosfolipid
merupakan suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester sasam fosfat.
Sifat-sifat umum fosfolipid Tidak
larut dalam air, Larut dalam pelarut non polar. Fosfolipida
berfungsi terutama sebagai unsur structural membrane dan tidak pernah disimpan
dalam jumlah banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar