Rabu, 01 Maret 2017

Fosfolipid



PEMBAHASAN

A.    Lilin
Yang dimaksud dengan lilin (wax) disini adalah ester asam lemak dengan monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon, sebagai contoh alcohol panjang adalah setilalkohol dan mirisil alkohol.
Pada veterbrata, lilin disekresi oleh kelenjar kulit sebagai kulit pelindung untuk membuat kulit bersifat fleksibel, berminyak dan tidak tembus air, rambut, wol dan bulu juga dilapisi oleh sekresi berlilin. Burung terutama unggas yang berenang di air, mengeluarkan lilin dari kelenjar penghiasnya, membuat bulu unggas bersifat tidak lekat dengan air. Daun berbagai tumbuhan dilapisi oleh lapisan lilin pelindung. Penampakan berkilat pada daun-daun berbagai tumbuhan tropic, misalnya daun “holly” dan rododendoron dan juga daun “ivy” beracun merupakan refleksi lapisan lilinnya[1].
Lilin dibentuk dan dipergunakan dalam jumlah besar pada kehidupan laut, terutama pada organisme plankton, yang menggunakan lilin sebagai bentuk penyimpan utama dari bahan bakar penghasil kalori. Karena beberapa ikan paus, ikan kembung, ikan salem, dan banyak spesies laut lain mengkonsumsi plankton dalam jumlah besar, lilin merupakan makanan utama dan lipida penyimpan pada rantai sumber-sumber laut.

CH2 - (CH2)14 - CH 2OH                                     CH3 - (CH2)28 – CH2OH
Setilalkohol                                                    akrilaldehida (akrolein)

Lilin dapat diperoleh antara lain dari lebah madu dan dari ikatan paus atau lumba-lumba. Lilin lebah dikeluarkan oleh lebah madu untuk membentuk sarang tempat menyimpan madu. Lilin lebah madu adalah campuran beberapa senyawa, terutama mirisilpalmitat.



CH2 ─ (CH2)14 ─ C ─ OCH2(CH)28CH3
                                        
                                         O
                                      Setilpalmitar
Lilin yang terdapat pada bagian kepala ikan paus atau lumba-lumba disebut spermaseti yang sebagian besar terdiri atas setilpalmiat. Dahulu spermaseti ini digunakan sebagai lilin untuk keperluan penerangan.
Lilin adalah ester asam lemak dengan alcohol berantai panjang. Lilin tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak. Oleh karena itu lilin yang terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air[2], misalnya yang terdapat pada daun dan buah. Demikian pula lilin memegang peran penting sebagai penahan air pada binatang, misalnya domba, burung dan serangga. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak. Oleh karenanya lilin tidak berfungsi sebagai bahan bakar makanan[3].

B.     Fosfolipid
Srtuktur
Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid ialah suatu fosfogliserida. Senyawa-senyawa dalam golongan fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivate asam ɑ fosfatidat.
Gugus yang dipakai oleh asam fosfatidat ini antara lain kolin, etanolamina, serin dan inositol. Dengan demikan senyawa yang termasuk fosfolipid ini ialah fosfatidilkolin, fosfatidiletanolamina, fosfatidilserin dan fosfatidilnositol.







                          O                                                                                 O
                                                                                              
     α CH2 – O – C – R                                          α CH2 – O – C – R     
   O            |                                                                       |              O
                                                                                                                 
        R – C – O- CH β                                                             β HC – O – C – R
                                            OH                                                    |                     OH
                              |              |                                                       
                        α CH2 – O – P – OH                                       α CH2 – O – P – OH  
                                                                                                                 
O                                                                                 O                       
                        L- α – asam fosfatidat                                     D- α – asam fosfatidat

                     + / CH2
HO – CH2 – N – CH3             HO - CH2 - CH2 - NH2                        HO - CH2 - CH2 – NH2
                        \ CH2                                                                                                        |COOH
            Kolin                                       etanolamina                             L-serin



Fosfolipida komponen utama lipida membrane. Terdapat beberapa kelas lipida membrane. Golongan ini berbeda dari triasigliserol karena mempunyai satu atau lebih gugus “kepala” dengan polaritas tinggi, selain ekor hidrokarbonnya. Karena itulah golongan ini seringkali disebut lipida polar. Lipida membran yang paling banyak fosfolipida.
Sifat-sifat umum fosfolipid
1.      Tidak larut dalam air
2.      Larut dalam pelarut non polar
3.      Mis : eter kloroform dan benzene
Fosfolipida berfungsi terutama sebagai unsur structural membrane dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak. Seperti tersirat didalam namanya, golongan lipida ini mengandung fosfor dalam bentuk gugus asam fosfat. Fosfolipida utama yang ditemukan pada membrane adalah fosfogliserida yang mengandung dua molekul asam lemak yang berikatan ester dengan gugus hidroksil yang ketiga pada gliserol membentuk ikatan ester dengan asam fosfat. Selain itu, fosfogliserida mengandung molekul alcohol kedua yang juga berikatan ester dengan fosfat. Karenanya, gugus alkohol kedua ini terletak padakepala polar dari molekul fosfogliserida. Terdapat beberapa jenis kelas fosfogliserida yang berbeda dalam gugus alcohol pada bagian kepala. Namun dengan demikian, semua fosfogliserida mengandung dua ekor nonpolar, yang merupakan asam lemak berantai panjang. Asam lemak yang paling banyak ditemukan didalam fosfogliserida memiliki 16 atau 18 atom karbon[4].         
Jenis fosfoglisera yang berbeda dinamakan menurut jenis alcohol pada kepala yang bersifat polar. Senyawa induk fosfoglisera adalah asam fosfatidat, yang tidak memiliki kepala alcohol. Senyawa ini terdapat dalam bentuk bebas hanya dalam jumlah sedikit, tetapi merupakan senyawa antara pada biosintesa fosfogliserida. Fosfogliserida yang paling banyak adalah senyawa-senyawa yang hamper serupa fosfatidiletanolamin dan fosfatidikholin yang mengandung alcohol etanolamin dan kholin berturut-turut pada bagian kepala yang bersifat polar. Masing-masing senyawa ini dapat mengandung kombinasi asam lemak yang berbeda. Fosfogliserida lain termasuk fosfatidilserin, mengandung asam hidroksiamin serin sebagai gugus pada kepalanya dan fosfatidilinositol yang mengandung alcohol siklik inosol. Kardiolipin yang ditemukan secara khas pada membran mitokondria sebelah dalam berbeda dari jenis fodfogliserida lain. Senyawa ini merupakan fosfogliserida “ganda” .
Semua fosoglserida mempunyai muatan negative pada gugus fosfat pada pH 7. Selain itu, gugus alcohol pada bagian kepala juga dapat memberikan satu atau lebih muatan listrik pada pH mendekati 7, seperti diperlihatkan pada jadi fosfogliserida yang mempunyai dua jenis gugus yang amat berbeda yaitu gugus hidrofilik pada kepala yang bersifat polar dan ekorhidrofobik yang bersifat nonpolar. Senyawa ini karenanya bersifat amfipatik. Pada umumnya lipida membrane adalah senyawa amfipatik sedangkan lipida penyimpan, triasilgliserol dan lilin tidak bersifat demikian.
Fosfogliserida mengalami hidrolisis jika dipanaskan dengan asam dan basa untuk menghasilkan komponen unit penyusunnya: asam lemak, gliserol, asam fosfat, dan alcohol pada bagian kepala. Senyawa ini dapat juga dihidrolisa secara enzimatik oleh berbagai jenis fosfolidase yang mengkatalisa hidrolisis ikatan spesifik pada molekul fosfogliserida.
Sifat
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, hewan dan manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat dalam kedelai, pada manusia  atau hewan terdaapat dalam telur, otak, hati, ginjl, pancreas, paru-paru dan jantung.
Fosfatidilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh dari kuning telur (lekhytos), karena itu diberi nama lesitin[5]. Jenis lesitin tergantung pada jenis asam lemaknya. Asam lemak yang terdapat pada lesitin antara lain adalah asam palmitat, stearate, oleat, linoleat, dan linolenat. Asam lemak yang mengikat pada atom karbon nomor 1 pada umumnya adalah asam lemak jenuh, dan yang terikat pada atom karbon nomor 2 adalah asam lemak tidak jenh.lesitin berupa zat lunak padat seperti lilin, berwarna putih dan dapat diubah menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur dengan air membentuk larutan koloid. Disamping  itu lesitin larut dalam semua pelarut lemak, kolin, gliserol dan asam fosfat. Hidrolisis juga dapat terjadi dengan bantuan enzim lesitinase, yaitu enzim yang khas untuk lesitin. lesitinase yang terdapat dalam cairan bisa ular kobra dapat menguraikan asam lemak yang terikat pada atom karbon nomor 2 hingga terjadi lisolesitin. Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya hemolysis, yaitu proses perusakan sel-sel darah merah[6]. Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel darah merah diubah menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan kadang-kadang dapat menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya orang akan menderita anemia, yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh[7].

Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alcohol. Yang termasuk sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan fofatidilserin. Kedua jenis senyawa ini terdapat dalam berbagai jaringan dan sel, terutama banyak terdapat dalam sel otak sel syaraf lainnya bersama-sama dengan lesitin.
Fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna, sehingga di samping menghasilkan asam lemak, gliserol dan fosfat, juga menghasilkan etanolamina dan fosfatidilserin menghasilkan juga serin. Hidrolisis parsial dapat dilkukan dengan menggunakan enzim fosfatidase tertentu, sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan dan menghasilkan lisosefalin. Fosfatidilinositol terdapat dalam semua sel dan jaringan hewan sedangkan pada tumbuhan terdapat dalam kedelai.







Kesimpulan
            Lilin merupakan ester asam lemak dengan monohidroksi alcohol yang mempunyai rantai karbon panjang, antara 14 sampai 34 atom karbon. Lilin tidak dapat larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak. . Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak.
Fosfolipid merupakan suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk ester sasam fosfat. Sifat-sifat umum fosfolipid Tidak larut dalam air, Larut dalam pelarut non polar. Fosfolipida berfungsi terutama sebagai unsur structural membrane dan tidak pernah disimpan dalam jumlah banyak.







[1]Thenawijaya, Maggy, (dasar-dasar biokimia), (Jakarta:Erlangga), 1982 hal. 348

[2] Poedjiati, anna dan titin supriyanti, (dasar-dasar biokimia), (Jakarta:UI-Press), 1994 hal. 62

[3] Ibid., hal. 63
[4]  Thenawijaya, Maggy, (dasar-dasar biokimia), (Jakarta:Erlangga), 1982 hal. 351

[5] Ibid., hal. 65
[6] Ibid., hal. 65
[7] Ibid., hal. 66

Tidak ada komentar:

Posting Komentar