Rabu, 22 Februari 2017

SFINGOLIPID DAN TERPEN



SFINGOLIPID DAN TERPEN
PENGERTIAN SENYAWA SFINGOLIPID
Sphingolipid adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino alkohol sphingosin. Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan manusia. Konsentrasinya yang tertinggi walaupun demikian terdapat di jaringan saraf sistem saraf pusat, khususnya di zat putih diotak. Sphingolipid ada dalam darah dan hampir semua jaringan tubuh. Konsenrasi tertinggi ditemukan di sistem saraf pusat Sphingolipid terdiri dari 3 tipe utama : Sphingomyelins, Glycosphingolipids, dan Gangliosides. Seramid adalah keluarga dari molekul lipid. Seramide disusun dari sphingosine dan asam lemak. Seramid disintesa dari dehydrosphingosin dan rantai panjang asam acylCoA oleh enzim pada retikulum endoplasma. Seramid ditemukan dengan konsentrasi tinggi di dalam membran sel. Sfingolipidosis (penyakit penimbunan lipid) adalah sekelompok penyakit herediter yang disebabkan oleh efek genetik katabolisme lipid yang mengandung sfingosin. Kelompok penyakit ini adalah bagian dari kelompok penyakit lisosom yang lebih luas serta memperlihatkan beberapa gambaran tetap : (1) terjadi penumpukan lipid kompleks yang mengandung seramid di sel, terutama di sel neuron, dan menyebabkan neurodegenerasi dan memendeknya masa hidup .[1]

PENGERTIAN SENYAWA TERPENOID
Dalam tumbuhan biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Terpenoid merupakan derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa terpen. Terpen merupakan suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan sebagian kelompok hewan. Rumus molekul terpen adalah (C5H8)n. Terpenoid disebut juga dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka karbonnya sama seperti senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid merupakan penggabungan dari unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya. Terpenoid merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Minyak atsiri berasal dari tumbuhan yang pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu dengan perbandingan atom hydrogen dan atom karbon dari suatu senyawa terpenoid yaitu 8 : 5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa teresbut adalah golongan terpenoid.  Minyak atsiri bukanlah senyawa murni akan tetapi merupakan campuran senyawa organic yang kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau komponen yang berlainan. Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa yang hanya mengandung karbon dan hydrogen atau karbon, hydrogen dan oksigen. Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan.Salah satu cara yang paling banyak digunakan adalah memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuhan adalah destilasi. Dimana, uap air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah pengembunan, minyak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang selanjutnya dapat dikumpulkan.
Sifat fisika dari terpenoid adalah :
1)       Dalam keadaan segar merupakan cairantidak berwarna, tetapi jika teroksidasi warna akan berubah menjadi gelap
2)       Mempunyai bau yang khas
3)       Indeks bias tinggi
4)       Kebanyakan optik aktif
5)       Kerapatan lebih kecil dari air
6)       Larut dalam pelarut organik: eter dan alcohol
Sifat Kimia
1) Senyawa tidak jenuh (rantai terbuka ataupun siklik)
2) Isoprenoid kebanyakan bentuknya khiraldan terjadi dalam dua bentuk enantiomer.[2]


[1] Robert K. Murray, BIOKIMIA HARPER edisi 27, jakarta, penerbit buku kedokteran EGC, 2006 halaman 221-223
[2] Ibid, halaman 225-226

Tidak ada komentar:

Posting Komentar