SFINGOLIPID DAN TERPEN
PENGERTIAN SENYAWA SFINGOLIPID
Sphingolipid
adalah kelompok lipid yang struktur utamanya adalah rantai panjang amino
alkohol sphingosin. Sfingolipid dapat ditemukan di hampir seluruh jaringan
manusia. Konsentrasinya yang tertinggi walaupun demikian terdapat di jaringan
saraf sistem saraf pusat, khususnya di zat putih diotak. Sphingolipid ada dalam
darah dan hampir semua jaringan tubuh. Konsenrasi tertinggi ditemukan di sistem
saraf pusat Sphingolipid terdiri dari 3 tipe utama : Sphingomyelins,
Glycosphingolipids, dan Gangliosides. Seramid adalah keluarga dari molekul
lipid. Seramide disusun dari sphingosine dan asam lemak. Seramid disintesa dari
dehydrosphingosin dan rantai panjang asam acylCoA oleh enzim pada retikulum
endoplasma. Seramid ditemukan dengan konsentrasi tinggi di dalam membran sel. Sfingolipidosis
(penyakit penimbunan lipid) adalah sekelompok penyakit herediter yang
disebabkan oleh efek genetik katabolisme lipid yang mengandung sfingosin.
Kelompok penyakit ini adalah bagian dari kelompok penyakit lisosom yang lebih
luas serta memperlihatkan beberapa gambaran tetap : (1) terjadi penumpukan
lipid kompleks yang mengandung seramid di sel, terutama di sel neuron, dan
menyebabkan neurodegenerasi dan memendeknya masa hidup .[1]
PENGERTIAN SENYAWA
TERPENOID
Dalam tumbuhan
biasanya terdapat senyawa hidrokarbon dan hidrokarbon teroksigenasi yang
merupakan senyawa terpenoid. Kata terpenoid mencakup sejumlah besar senyawa
tumbuhan, dan istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa secara biosintesis
semua senyawa tumbuhan itu berasal dari senyawa yang sama. Terpenoid merupakan
derivat dehidrogenasi dan oksigenasi dari senyawa terpen. Terpen merupakan
suatu golongan hidrokarbon yang banyak dihasilkan oleh tumbuhan dan sebagian
kelompok hewan. Rumus molekul terpen adalah (C5H8)n. Terpenoid disebut juga
dengan isoprenoid. Hal ini disebabkan karena kerangka karbonnya sama seperti
senyawa isopren. Secara struktur kimia terenoid merupakan penggabungan dari
unit isoprena, dapat berupa rantai terbuka atau siklik, dapat mengandung ikatan
rangkap, gugus hidroksil, karbonil atau gugus fungsi lainnya. Terpenoid
merupakan komponen penyusun minyak atsiri. Minyak atsiri berasal dari tumbuhan
yang pada awalnya dikenal dari penentuan struktur secara sederhana, yaitu
dengan perbandingan atom hydrogen dan atom karbon dari suatu senyawa terpenoid
yaitu 8 : 5 dan dengan perbandingan tersebut dapat dikatakan bahwa senyawa
teresbut adalah golongan terpenoid.
Minyak atsiri bukanlah senyawa murni akan tetapi merupakan campuran
senyawa organic yang kadangkala terdiri dari lebih dari 25 senyawa atau
komponen yang berlainan. Sebagian besar komponen minyak atsiri adalah senyawa
yang hanya mengandung karbon dan hydrogen atau karbon, hydrogen dan oksigen.
Minyak atsiri adalah bahan yang mudah menguap sehingga mudah dipisahkan dari
bahan-bahan lain yang terdapat dalam tumbuhan.Salah satu cara yang paling
banyak digunakan adalah memisahkan minyak atsiri dari jaringan tumbuhan adalah
destilasi. Dimana, uap air dialirkan kedalam tumpukan jaringan tumbuhan
sehingga minyak atsiri tersuling bersama-sama dengan uap air. Setelah
pengembunan, minyak atsiri akan membentuk lapisan yang terpisah dari air yang
selanjutnya dapat dikumpulkan.
Sifat fisika
dari terpenoid adalah :
1)
Dalam keadaan segar merupakan cairantidak
berwarna, tetapi jika teroksidasi warna akan berubah menjadi gelap
2)
Mempunyai bau yang khas
3)
Indeks bias tinggi
4)
Kebanyakan optik aktif
5)
Kerapatan lebih kecil dari air
6)
Larut dalam pelarut organik: eter dan alcohol
Sifat Kimia
1) Senyawa tidak jenuh (rantai terbuka ataupun
siklik)
2) Isoprenoid kebanyakan bentuknya khiraldan terjadi
dalam dua bentuk enantiomer.[2]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar